Berita

Dosen Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Abdul Rahman Saleh/Net

Politik

Dosen Psikologi UIN Jakarta: Judi Online Bisa Memicu Tindakan Kriminal

RABU, 03 JULI 2024 | 18:23 WIB | LAPORAN: YUDHISTIRA WICAKSONO

Fenomena maraknya judi online yang kian meresahkan merupakan bentuk patologi sosial atau penyakit masyarakat.

Menurut Dosen Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Abdul Rahman Saleh, maraknya judi online ini sudah di level membahayakan, karena mampu membuat pemainnya kecanduan.

"(Judi online) bahaya, bisa menyebabkan orang jadi kecanduan. Kalau orang candu kan tidak lagi tahu waktu, tidak lagi memperhitungkan risiko," kata Rahman kepada RMOL, Rabu (3/7).

Rahman juga menilai, apapun bentuk perjudiannya, baik online ataupun konvensional akan berbuntut ke tindakan kriminal.

"Bentuknya seperti apapun, perilaku judi itu akan berkembang ke perilaku kriminal. Apalagi kalau sudah kalah," imbuhnya.

Tak hanya itu, lanjut Rahman, bahaya efek kecanduan judi online akan merugikan diri sendiri hingga orang lain.

"Orang yang sudah kecanduan judi cenderung akan melakukan tindakan irasional, seperti berbuat kriminal hingga bunuh diri," lanjut Rahman.

Doktor lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu pun mengapresiasi sejumlah upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memberantas judi online.

Selama Juni 2024, Kominfo telah memblokir 347 ribu lebih konten judi online di berbagai platform.

Dikatakan Rahman, sekali main judi online susah berhenti. Sebab itu sudah terjebak dalam gambler fallacy.

Gambler fallacy adalah keadaan di mana seseorang percaya hal yang terjadi di masa lalu akan mempengaruhi probabilitas di masa depan. Kesalahan penalaran ini membuat orang percaya bahwa mereka bisa menang jika terus mencoba.

Terlebih lagi, dalam judi online, permainan diatur oleh sistem yang membuat pemain lebih mungkin dimanipulasi oleh bandar.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya