Berita

Anggota Baleg DPR dari Fraksi Golkar Firman Soebagyo/Net

Politik

Legislator Golkar Sebut Target Kemiskinan Nol Persen Terlampau Ambisius

SELASA, 02 JULI 2024 | 18:25 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Indonesia menuju angka kemiskinan nol persen dan ketimpangan berkurang menjadi salah satu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) TA 2025-2045.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat panitia kerja pembahasan daftar inventaris masalah (DIM) dengan pemerintah dan Komite IV DPD RI dalam rangka pembahasan RUU Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) TA 2025-2045, Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (2/7).

Namun, target itu menuai kritik di Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.


Anggota Baleg DPR Firman Soebagyo menuturkan cita-cita Indonesia memberantas kemiskinan nol persen boleh saja asal realistis.

"Pak menteri sebut cita-cita itu boleh-boleh saja, sah-sah saja. Itu nanti akan diukur oleh publik tentunya sebagai partai pendukung pemerintah yang kami pikirkan adalah bilamana ini tidak tercapai? Bagaimana image dari pada kepemimpinan nasional atau presiden kita,” kata Firman.

Angka kemiskinan yang disampaikan BPS untuk tahun 2024 periode Maret ini, sebesar 9,3 persen. Sehingga angka 0 persen perlu dirasionalkan bersama.

“Kira-kira bisa nggak dirasionalkan gitu jangan di nol persen, supaya kita tidak terlampau ambisius. Tadi kan Bapak memberikan contoh di India sama di Argentina kan itu juga tidak tercapai. Kenapa kita kita menggunakan desain referensi sebuah negara yang tidak berhasil dan tidak tercapai?” tanya legislator Golkar tersebut.

“Ini kalau seandainya Pak Menteri bisa membuat satu ukuran-ukuran yang kemudian bisa dicapai itu kan prestasi dari Bappenas juga, ternyata ukurannya pas,” sambungnya.

Dia berharap target tersebut tidak menjadi ranjau bagi pemimpin Indonesia ke depan.

"Jangan sampai ini jadi ranjau daripada pemimpin kita atau pemerintahan kita, target-target yang tidak mungkin tercapai dan dijawab. Meski tidak akan mungkin tercapai,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya