Berita

Direktur Utama PT Adidaya Tangguh, Eddy Sanusi/RMOL

Hukum

Petinggi Anak Usaha Salim Group Ngaku Tak Setor Duit ke Abdul Ghani Kasuba

SENIN, 01 JULI 2024 | 18:06 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Proses perizinan tambang menjadi materi yang dikuliti KPK saat memeriksa Direktur Utama PT Adidaya Tangguh, Eddy Sanusi dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemprov Maluku Utara.

Eddy hari ini diperiksa KPK sebagai saksi untuk kasus korupsi suap, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Gubernur nonaktif Malut, Abdul Ghani Kasuba.

"(Diperiksa soal) Masalah umum-umum saja. Iya perusahaan kami (terkait perizinan tambang)," kata pimpinan anak usaha Salim Group ini di Gedung Merah Putih KPK, Senin sore (1/7).

Dalam proses penerbitan izin usaha tambang (IUP), Eddy yang juga Direktur PT Bumi Resources Tbk mengaku tidak mengeluarkan uang untuk Abdul Ghani Kasuba demi memuluskan perizinan.

"Tidak sama sekali, kita semua sudah di pusat kok (pengurusan IUP)," singkat Eddy.

Eddy sebelumnya absen saat pemanggilan lembaga antirasuah pada Senin (29/1) silam. Ia kemudian kembali dipanggil tim penyidik KPK pada Senin (19/2).

Dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi, Abdul Ghani Kasuba telah menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada PN Ternate sejak Rabu (22/5).

Tim Jaksa mendakwa AGK dengan penerimaan suap senilai Rp5 miliar dan 60 ribu dolar AS disertai penerimaan gratifikasi senilai Rp99,8 miliar dan 30 ribu dolar AS.

Abdul Ghani juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan TPPU. Bukti awalnya, adanya pembelian dan menyamarkan asal usul kepemilikan aset-aset bernilai ekonomis dengan mengatasnamakan orang lain dengan nilai awal diduga sekitar lebih dari Rp100 miliar.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya