Berita

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di atas puing-puing, menyusul serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, pada Kamis, 27 Juni 2024/Net

Dunia

AS Kirim Puluhan Ribu Senjata Perusak ke Israel

SABTU, 29 JUNI 2024 | 14:36 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sejak perang di Jalur Gaza meletus 7 Oktober lalu, pemerintah Amerika Serikat telah mengirimkan puluhan ribu bom dan senjata mematikan ke Israel.

Dua pejabat AS mengungkap lebih dari 14.000 bom seberat 2.000 pon, 6.500 bom seberat 500 pon yang sangat merusak dan ribuan rudal 3.000 Hellfire telah diterima Israel untuk perangnya melawan Gaza.

Selain itu, ada 1.000 penghancur bunker dan 2.600 bom berdiameter kecil.


Data itu menunjukkan bahwa AS tidak menggubris seruan internasional yang mendesaknya untuk membatasi pengiriman senjata ke Israel.

“Meskipun angka-angka ini dapat dikeluarkan dengan relatif cepat jika terjadi konflik besar, daftar ini jelas mencerminkan tingkat dukungan yang besar dari Amerika Serikat untuk sekutu Israel kami,” kata Tom Karako, pakar senjata di Pusat Studi Strategis dan Internasional, menambahkan, seperti dimuat Reuters pada Sabtu (29/6).

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada hari Rabu (26/6) mengatakan sejak 7 Oktober Washington telah mengirimkan bantuan keamanan senilai 6,5 miliar dolar AS ke Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam beberapa pekan terakhir mengklaim bahwa Washington menahan senjata.

Tuduhan itu berulang kali dibantah oleh para pejabat AS meskipun mereka mengakui satu senjata berbahaya yang masih ditinjau.

Pemerintah Biden awalnya menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon tersebut karena khawatir berdampak pada pemukiman Gaza.

Tetapi pejabat AS menyebut pengiriman itu tetap dilakukan. Padahal satu bom seberat 2.000 pon dapat menembus beton dan logam tebal, sehingga menciptakan radius ledakan yang luas.

Salah satu pejabat AS mengatakan Pentagon memiliki persediaan senjata dalam jumlah yang cukup dan telah bekerja sama dengan mitra industri AS yang membuat senjata, seperti Boeing Co dan General Dynamics, ketika perusahaan tersebut berupaya memproduksi lebih banyak senjata.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya