Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Konsumen Tak Percaya Hoaks Galon Polikarbonat Sebabkan Autis

JUMAT, 28 JUNI 2024 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Isu bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang biru berbahan Polikarbonat bisa menyebabkan penyakit autis pada anak agaknya tidak menurunkan tangkat kepercayaan konsumen.

Hingga saat ini belum ada kajian yang dilakukan terkait hal tersebut.

Banyak yang meyakini bahwa air galon guna ulang biru justru baik untuk diminum dibanding air kemasan lainnya.
 
Beberapa narasumber ini memaparkan keyakinan mereka bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang biru menyebabkan penyakit autis hanyalah hoaks.

Nisa misalnya, karyawan di Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ini mengaku sudah mengonsumsi air kemasan galon guna ulang biru ini dari sejak kecil. Sampai saat ini ia merasa sehat-sehat saja.

“Saya minum sejak kecil tapi saya nggak pernah divonis autis. Sampai sekarang saya juga sehat-sehat dan aman-aman saja. Air ini justru menurut saya sangat bagus untuk kesehatan,” ujarnya.
 
Dia juga menuturkan semua karyawan di YLKI juga mengonsumsi air galon guna ulang biru ini setiap hari.

“Tapi, tidak ada yang terkena autis dan juga anak-anaknya,” katanya.
 
Hal senada dikemukakan karyawan di Komnas Perlindungan Anak bernama Diani. Dia menuturkan setiap hari meminum air galon guna biru, namun tidak pernah mengalami yang namanya autis.

“Saya dari kecil sudah minum yang namanya air galon karena lebih aman dan sehat. Termasuk di kantor, kami juga menggunakan air yang sama, tapi nyatanya sehat-sehat saja kok semua termasuk anak-anaknya,” tukasnya.
 
Hal serupa juga disampaikan Silvy, karyawan di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ia tidak percaya terhadap hoaks tersebut.

“Justru air galon ini paling sehat menurut saya dan sangat aman untuk dikonsumsi,” katanya.
 
Seorang ibu bernama Ance mengaku selalu mengkonsumsi air minum galon guna ulang termasuk saat hamil keempat anak-anaknya. Sampai saat ini semua anak-anaknya sehat-sehat saja dan malah jarang sakit.

“Sampai anak-anak saya sudah kuliah dan SMA, sehat-sehat saja kok. Jadi, saya kira berita air galon bisa menyebabkan autis itu hanya hoaks, lah,” ucap guru di sebuah sekolah swasta ini.
 
Begitu juga dengan bapak bernama Samsul. Dia juga mengatakan sudah sejak kecil mengonsumsi air galon guna ulang. Bahkan di kantor tempatnya bekerja saat ini, dia dan semua karyawan juga mengkonsumsi air galon guna ulang yang disediakan di kantornya.

“Tapi, buktinya anak saya tidak ada yang autis. Teman-teman kantor saya juga pada punya anak sehat-sehat saja kok dan tidak ada yang autis juga. Jadi, aneh kalau ada pernyataan yang mengatakan minum air galon guna ulang biru bisa menyebabkan anak jadi autis,” tukasnya.
 
Mila, yang bekerja di sebuah media nasional juga mengaku keluarganya selalu mengkonsumsi air galon guna ulang biru. Sejak hamil hingga melahirkan juga dia mengaku selalu minum air galon karena memang lebih sehat dan aman.

“Jadi, saya dan keluarga sampai saat ini sehat-sehat saja meskipun sudah mengkonsumsi air galon setiap harinya. Itu mungkin cuma berita hoaks saja yang mengatakan air galon bisa menyebabkan autis,” cetusnya.

Dokter spesialis anak yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr.dr. Rini Sekartini , Sp.A (K) mengatakan baru-baru ini bahwa tidak ada kajian tentang pengaruh air dari galon guna ulang biru dengan penyakit autis pada anak.

"Sebab, belum ada buktinya juga,” ujarnya.

Ia memaparkan, autis atau autisme itu merupakan masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.

Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi seperti riwayat prematur, riwayat kejang pada masa bayi, dan karena infeksi masa lampau.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya