Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Netanyahu Tolak Rencana Gencatan Senjata Biden

SELASA, 25 JUNI 2024 | 11:23 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rencana gencatan senjata yang digariskan Presiden Amerika Serikat Joe Biden tampaknya tidak bisa diterima oleh Israel karena mereka bersikeras melanjutkan perang demi mengejar ambisinya melenyapkan Hamas.

Terlebih Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan ia hanya bersedia menyetujui sebagian ketentuan dalam gencatan senjata, namun menolak berhenti menyerang Gaza.

"Kamis siap bersepakat untuk mengembalikan 116 sandera yang masih ditahan di Gaza. Tetapi kami berkomitmen untuk melanjutkan perang setelah jeda, untuk mencapai tujuan melenyapkan Hamas. Saya tidak bersedia menyerah," tegasnya dalam wawancara dengan Channel 14 pada Senin (24/6).

Pernyataan Netanyahu dapat semakin memperburuk hubungan Israel dengan AS, sekutu utamanya, yang melancarkan dorongan diplomatik besar-besaran untuk proposal gencatan senjata terbaru.

Proposal tiga fase Biden akan menghasilkan pembebasan sandera yang tersisa dengan imbalan ratusan warga Palestina yang diculik oleh Israel.

Selama fase enam minggu awal dari usulan gencatan senjata, kedua pihak diharapkan merundingkan kesepakatan mengenai fase kedua, mencakup pembebasan semua sandera yang masih hidup termasuk tentara pria dan penarikan penuh Israel dari Gaza.

Memasuki fase terakhir, gencatan senjata sementara akan berangsur menjadi permanen.

Hamas menegaskan pihaknya tidak akan melepaskan sandera yang tersisa kecuali ada gencatan senjata permanen dan penarikan penuh penjajah Israel dari Gaza.

Kelompok militer Palestina itu khawatir bahwa Israel akan melanjutkan perang setelah para sandera yang paling rentan dikembalikan.

Setelah pernyataan terbaru Netanyahu disiarkan, Hamas menyebutnya sebagai tanda bahwa Israel dengan jelas menolak proposal gencatan senjata Biden yang telah mendapat dukungan dari Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, keluarga para sandera semakin tidak sabar dengan Netanyahu yang keras kepala.

Sebuah kelompok yang mewakili keluarga sandera mengecam pernyataan Netanyahu, yang dianggap sebagai penolakan Israel terhadap proposal gencatan senjata terbaru.

“Ini adalah pengabaian 120 sandera dan pelanggaran terhadap kewajiban moral negara terhadap warganya,” katanya, seraya menyatakan bahwa Netanyahu bertanggung jawab atas pemulangan semua sandera.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya