Berita

Anggota Komisi XI DPR RI, Ela Siti Nuryamah

Bisnis

DPR Soroti Transparansi BI Tekan Laju Inflasi

SELASA, 25 JUNI 2024 | 02:29 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pengendalian inflasi menjadi salah satu komponen kebijakan moneter yang diemban oleh Bank Indonesia (BI). Bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, BI berupaya untuk mengendalikan laju inflasi di tanah air.
 
Anggota Komisi XI DPR RI, Ela Siti Nuryamah menyoroti pentingnya transparansi dalam pengendalian inflasi di Indonesia.

Dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI dengan Gubernur Bank Indonesia, Ela menekankan perlunya klarifikasi mengenai kontribusi masing-masing pihak, baik BI, pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
 
“Tidak bisa, misalkan BI mengklaim bahwa pengendalian inflasi hanya (kerja) BI semata. Karena tadi disampaikan ada pengaruh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah melalui TPID. Punya nggak (data) misalkan hari ini BI secara clear (menyatakan) berapa kontribusi masing-masing pemerintah pusat, pemerintahan daerah atau BI sendiri dalam pengendalian inflasi,” ucap Ela saat Rapat Kerja Komisi XI di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (24/6).
 
Pengendalian inflasi bukanlah tanggung jawab tunggal BI semata. Menurut Ela, memahami seberapa besar kontribusi dari masing-masing lembaga adalah langkah krusial dalam meningkatkan efektivitas kebijakan ekonomi.

Dia menyayangkan saat ini belum ada catatan yang jelas terkait dengan kontribusi masing-masing pihak dalam pengendalian inflasi.
 
“Belum ada catatan yang clear sejauh mana kontribusi masing-masing lembaga untuk pengendalian inflasi meskipun ada beda beberapa digit kalau di laporannya, tetapi kontribusi berapa persentasenya belum clear antara pemerintah pusat berapa? Pemerintah daerah yang memang dimotori TPID berapa? Sama BI sendiri berapa kontribusinya?” tegasnya.
 
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya transparansi mengenai bagaimana kontribusi ini diukur dan diperhitungkan. Meskipun laporan-laporan yang ada menunjukkan perbedaan angka, namun Ela menyoroti bahwa informasi tentang persentase kontribusi dari masing-masing pihak masih belum jelas.
 
Selain terkait kontribusi pengendalian inflasi, politisi Fraksi PKB ini juga memberikan perhatian bagi pencapaian inflasi inti triwulan 1 tahun 2024 dengan nilai 1,77 persen (yoy). Angka ini lebih kecil dari inflasi inti triwulan sebelumnya (triwulan III tahun 2023) yang berada di 1,80 persen maupun periode yang sama di tahun 2023 pada level 2,94 persen.
 
Ela menilai, tertahannya laju inflasi menunjukan bahwa triwulan I tahun 2024 tidak memberikan dampak yang cukup signifikan meskipun telah didongkrak oleh belanja pemilu di Februari lalu.

Bahkan menurutnya faktor permintaan dan penawaran (supply and demand) seharusnya bisa mempengaruhi pergerakan inflasi tetapi malah menggerakan malah inflasi inti menurun di dibandingkan triwulan sebelumnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya