Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Minyak Dunia Turun Tipis Saat Dolar AS Menguat

SABTU, 22 JUNI 2024 | 13:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga minyak mentah turun tipis pada akhir pekan ini di tengah kekhawatiran menguatnya dolar AS yang dapat memukul pertumbuhan permintaan minyak global.

Harga turun 1 persen, meskipun ada tanda-tanda peningkatan permintaan minyak AS dan penurunan persediaan bahan bakar yang membantu mendorong harga minyak mentah ke level tertinggi dalam tujuh minggu sehari sebelumnya.

Brent berjangka turun 47 sen menjadi 85,24 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 56 sen lebih rendah ke harga 80,73 dolar AS per barel.


Kedua harga minyak mentah acuan tersebut naik sekitar 3 persen setelah naik sekitar 4 persen pada minggu lalu.

Penurunan tersebut mendorong WTI keluar dari wilayah overbought secara teknis untuk pertama kalinya dalam empat hari. Sementara Brent berjangka tetap overbought untuk hari keempat berturut-turut untuk pertama kalinya sejak awal April.

Dolar AS naik ke level tertinggi tujuh minggu diikuti mata uang lainnya berkat pendekatan sabar Federal Reserve dalam memangkas suku bunga.

The Fed menaikkan suku bunga secara agresif pada 2022 dan 2023 untuk mengendalikan lonjakan inflasi. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman bagi konsumen dan dunia usaha, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Penguatan dolar AS juga dapat mengurangi permintaan minyak dengan membuat komoditas dalam mata uang greenback seperti minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sebagai negara konsumen minyak terbesar di dunia, aktivitas bisnis AS merangkak naik ke level tertinggi dalam 26 bulan pada bulan Juni di tengah pulihnya lapangan kerja, namun tekanan harga mereda secara signifikan, memberikan harapan bahwa perlambatan inflasi baru-baru ini kemungkinan besar akan berlanjut.

Meskipun terjadi penurunan harga minyak mentah, harga bensin berjangka AS naik untuk hari keempat ke level tertinggi dalam satu bulan karena meningkatnya permintaan selama musim mengemudi di musim panas dan penurunan persediaan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya