Berita

Pengamat sosial Rocky Gerung (kanan) bersama wartawan senior Hersubeno Arief, dalam podcast di kanal Youtube FNN/Repro

Politik

Impor Listrik saat Rupiah Lemah Bikin PLN Babak Belur

JUMAT, 21 JUNI 2024 | 17:26 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kebijakan impor listrik dari Malaysia untuk wilayah Kalimantan, diprediksi bakal membuat utang Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin parah.

Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi hal tersebut saat mengisi podcast wartawan senior Hersubeno Arief, di kanal Youtube Forum News Network (FNN), Jumat (21/6).

Mulanya, Rocky memandang prinsip ketersediaan atau supply listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan. Seperti menghidupkan industri-industri di suatu wilayah sehingga dibangun pembangkit tenaga listrik tambahan.


"(Dengan adanya) pabrik-pabrik ekonomi tumbuh, tentu permintaan energi tumbuh," ujar Rocky.

Namun, mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) itu mendapati pengadaan listrik di Jawa tidak memberikan dampak ekonomi positif bagi industri. Menurutnya, supply listrik yang berlebih di Jawa hanya dijadikan tameng untuk mengimpor listrik dari Malaysia bagi wilayah Kalimantan.

"Fakta bahwa kita masih impor seolah-olah menunjukkan ekonomi tumbuh, padahal memang enggak ada produksi listrik di kita. Nah itu masalahnya di Kalimantan kan," papar Rocky.

"Justru di Jawa itu kelebihan karena ekonominya tidak tumbuh. Bagaimana logikanya? Ya ekonomi industri itu justru PHK, maka pabriknya tutup, pindah, relokasi. maka kelebihan listrik di situ seolah-olah karena ada permintaan, justru karena tidak ada permintaan maka kelebihan listrik," sambungnya berpendapat.

Rocky pun menilai fenomena impor listrik di Kalimantan adalah bentuk ketidakbecusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengemban tanggung jawab, yaitu sebagai produsen kebutuhan dalam negeri.

"Jadi kelihatannya memang BUMN kita bukan lagi Badan Usaha Milik Negara, dia tidak lagi berupaya untuk mengefisienkan produksinya dan melayani rakyat, karena itu tergantung supply energi yang dia beli untuk disalurkan," beber Rocky.

Lebih dari itu, Rocky memperkirakan imbas dari kebijakan impor listrik tersebut akan berdampak pada keuangan PLN. Di mana menurutnya, beban pembiayaan akan ditanggung berlipat-lipat karena pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).  

"Pasti, kan impornya pakai dolar, tapi di dalam negeri dijualnya pakai rupiah. Itu artinya utang PLN makin lama makin tinggi, apalagi dia bikin power plant baru untuk terima desakan untuk membeli," jelasnya.

"Dia (PLN) mesti punya persiapan trafo dan sebagainya, dan dia harus beli dari luar negeri. Dan sekarang dolar lagi tinggi-tingginya. Dan pasti PLN babak belur lagi nih," tandas Rocky. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya