Berita

Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia dan Korea Utara (PPIK), Teguh Santosa dalam wawancara dengan Televisi Russia Today (RT) pada Kamis, 20 Juni 2024/Repro

Dunia

Teguh Santosa: Pakta Pertahanan Tandai Era Baru Hubungan Korut-Rusia

KAMIS, 20 JUNI 2024 | 19:33 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pakta Pertahanan yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama kunjungan di Pyongyang menandai era baru peningkatan hubungan kerjasama dua negara.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia dan Korea Utara (PPIK), Teguh Santosa dalam wawancara dengan Televisi Russia Today (RT) pada Kamis (20/6).

Teguh menjelaskan, perubahan signifikan pada kebijakan Korea Utara telah dimulai sejak Kim Jong Un merevisi konstitusi terkait reunifikasi Semenanjung Korea Januari tahun ini.

Menurut Teguh, langkah lanjutan yang diambil Pyongyang dengan menjalin hubungan militer lebih dekat dengan Moskow adalah sebuah pendekatan baru.

"Saya pikir ini adalah pendekatan baru yang diambil Korea Utara untuk membangun, katakanlah sebuah era baru, dengan menggunakan semua kapasitas yang mereka miliki termasuk teman dan teman lama seperti Rusia," paparnya.

Teguh menilai tidak ada yang salah dengan penandatanganan pakta pertahanan itu. Karena ini merupakan hak mutlak yang dimiliki Korea Utara dan Rusia untuk menjaga persahabatan mereka.

"Menurut saya ini adalah hak bagi negara manapun di dunia ini, termasuk Korea Utara, termasuk Rusia, untuk melakukan hal yang sama," ujarnya.

Terkait dengan kekhawatiran Barat terhadap pakta pertahanan tersebut, Teguh memperkirakan ketakutan itu muncul karena Amerika Serikat dan sekutunya masih mempertahankan mentalitas Perang Dingin.

"Mereka pikir hanya mereka yang mempunyai hak untuk melakukan kerja sama militer dan kerja sama ekonomi untuk menekan negara lain," kata Teguh.

Bahkan menurut Teguh, apa yang dikemukakan Kim Jong Un tentang Ukraina merupakan sikap tegas Korea Utara yang sadar bahwa Barat memang memanfaatkan isu tersebut guna kepentingan mereka. Sementara Pyonyang pada dasarnya menginginkan perdamaian.

"Jadi mereka tahu bahwa Ukraina misalnya, adalah semacam proyek yang dilakukan oleh kelompok Barat untuk mengambil kendali seperti sebelumnya, seperti di era Perang Dingin," paparnya.

Teguh menyoroti bagaimana media Barat mengemas isu menggunakan combative lens, yang melihat dialog sebagai sebuah pertempuran yang harus berakhir dengan kemenangan dan kekalahan. Hal ini membuat objektivitas menjadi kabur bahkan hilang.

"Jika kita menghilangkan combative lens dari media kita, baik di Barat atau di belahan dunia lain, maka saya pikir kita bisa memecahkan persoalan dan mencapai perdamaian," pungkasnya.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya