Jemaah haji mabit di Muzdalifah/Ist
Ratusan jemaah dilaporkan meninggal dunia akibat suhu panas ekstrem saat puncak pelaksanaan ibadah haji 1445 H.
Sementara ratusan jemaah lain juga harus mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan laporan
Reuters, Rabu (19/6), setidaknya 550 orang meninggal saat melaksanakan ibadah haji.
Mayoritas jemaah wafat akibat terkena serangan heatstroke. Jumlah tersebut meningkat dikarenakan banyaknya jamaah haji ilegal tanpa visa haji.
Termasuk jemaah haji asal Indonesia, sehingga mendapatkan fasilitas non-AC yang dapat meningkatkan potensi terjadinya kematian akibat heatstroke.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah mengevaluasi hal tersebut, dan ke depannya agar lebih memperhatikan hal-hal yang menjadi penyebab meningkatnya angka kematian pada jamaah haji.
"Pemerintah harus melakukan upaya preventif yang tepat agar ke depannya kematian jamaah haji selama menjalankan ibadah haji dapat lebih ditekan," kata Bamsoet dikutip Kamis (20/6).
Bamsoet turut mendesak pemerintah memberikan sanksi kepada jamaah haji ilegal, dan memastikan ke depannya jamaah haji dapat selalu berangkat melalui jalur legal.
"Sebab keamanan hingga kenyamanan jemaah haji menjadi hal prioritas yang perlu diperhatikan, guna mencegah dan menekan angka kematian jemaah haji," kata politikus Golkar ini.
Terakhir, Bamsoet mendorong pemerintah dan panitia haji untuk meningkatkan kenyamanan fasilitas dan pelayanan kepada jemaah haji yang tengah menjalankan ibadah haji.
"Agar para jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya dengan aman dan lancar," demikian Bamsoet.