Berita

Salamuddin Daeng/Ist

Publika

Ubah Tapera jadi Propera

SELASA, 18 JUNI 2024 | 20:19 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

MASALAH perumahan bagi rakyat dan pekerja adalah salah satu masalah krusial di Indonesia. Mengapa? Karena rumah telah menjadi tujuan investasi, alat spekulasi keuangan, yang mengakibatkan harga rumah tidak terkendali dan bahkan terjadi bubble harga properti. Jadi tidak mungkin UMP dipotong 3 persen bisa mengejar harga rumah.

Aset-aset perumahan yang menjadi ajang spekulasi tidak jarang mangkrak. Kita tentu masih ingat polemik reklamasi Jakarta, kegagalan investasi mega proyek Meikarta dan lain sebagainya, merupakan contoh besar kekacauan dalam sektor perumahan negara ini.

Banyak pengembangan sektor perumahan terutama dikota besar tanpa studi kelayakan hanya untuk menyedot pinjaman bank. Rumah rumah kosong yang dijadikan pengembang banyak tidak berpenghuni, karena menjadi alat spekulasi dengan harapan kenaikan harga di masa depan.

Hanya satu cara untuk kembali menstabilkan harga rumah agar makin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat adalah dengan interpensi pemerintah melalui program perumahan rakyat. Pemerintah membangun rumah-rumah murah dengan sasaran yang ditetapkan yakni kelompok masyarakat yang tidak mampu khususnya para pekerja dengan prioritas pekerja formal.

Lalu dari mana uangnya? untuk pekerja kita tau uangnya banyak sekali. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengelola dana sedikitnya 800 triliun rupiah.

Dengan keuntungan pengelolaan dana mencapai 50 triliun rupiah setiap tahun. Dana yang cukup untuk membangun 500 ribu sampai dengan 1 juta rumah dalam setahun. Tergantung lokasinya. Perumahan bagi pekerja dapat diselesaikan dalam 5-10, tahun oleh pemerintahan ke depan.

Namun sayangnya memang! Dana iuran atau tabungan pekerja yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan selama ini tidak sepenuhnya dikelola secara nirlaba, dengan kewajiban mengembalikan seluruh hasil kelola atau keuntungan hasil kelola bagi kesejahteraan pekerja.

Pengelolaan dana ini cenderung eksklusif atau hanya diketahui oleh segelintir elite termasuk elite pekerja sendiri. Seharusnya hasil kelola dana ini transparan dan diketahui semua pekerja. Para pekerja harus mendesak lebih keras bagi transparansi BPJS ketenagakerjaan agar dananya dapat dialokasikan bagi perumahan pekerja.

Program perumahan rakyat (Propera) yang merupakan pelaksanaan konsep BPJS ketenagakerjaan nirlaba, merupakan strategi jitu untuk mengakhiri dominasi oligarki dalam bisnis perumahan, mengurangi dampak buruk spekulasi tanah dan spekulasi aset perumahan, menekan laju kenaikan harga perumahan yang ugal ugalan terutama di kota kota besar.

Program ini sudah pasti akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang selama ini ditopang oleh konsumsi ketimbang tabungan perumahan rakyat (Tapera).

Para pekerja akan memiliki ruang keuangan yang lebih luas karena berhasil menekan biaya perumahan, sewa atau kredit rumah yang saat ini sangat menyedot daya beli mereka. Dengan Program Perumahan Rakyat maka ketimpangan ekonomi dapat diatasi dan pemerataan pembangunan bukan lagi mimpi.

*Penulis adalah Direktur Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI)

Populer

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

UPDATE

Aktivitas Manufaktur China Kembali Merosot pada Juni 2024

Senin, 01 Juli 2024 | 22:00

OKP Bahkan FPI Boleh Dilibatkan Berantas Judi Online

Senin, 01 Juli 2024 | 21:57

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Terima Penghargaan dari Kapolri

Senin, 01 Juli 2024 | 21:49

Polri Didorong Terus Berinovasi Hadapi Tuntutan Zaman

Senin, 01 Juli 2024 | 21:33

UMKM Diminta Manfaatkan Momen PON XXI 2024

Senin, 01 Juli 2024 | 21:30

Polwan Sakit, Terjun Payung Hingga Parade Pasukan Kuda Warnai Hari Bhayangkara ke-78 di Monas

Senin, 01 Juli 2024 | 21:08

Demokrat Yakin Jansen Bisa Urus Jakarta Seperti Foke

Senin, 01 Juli 2024 | 21:05

Ironi Pelayanan Publik: Negara Melayani Negara, Menggeser Paradigma Pendekatan Formil ke Materiil

Senin, 01 Juli 2024 | 20:34

Pilkada 2024, Polri Siap Ulang Kesuksesan Pengamanan Pilpres 2024

Senin, 01 Juli 2024 | 20:22

Perindo Pertimbangkan Tawaran PKS Dukung Duet 'Aman'

Senin, 01 Juli 2024 | 20:19

Selengkapnya