Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Indonesia Bakal Punya Pabrik Emas Raksasa, Beroperasi Bulan Depan

SELASA, 18 JUNI 2024 | 11:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pabrik emas single line terbesar di dunia akan ada di Indonesia dalam waktu dekat.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pabrik tersebut akan menghasilkan 60 ton emas murni dan 400 ribu ton katoda tembaga.

Saat ini, pabrik tersebut merupakan milik PT Freeport Indonesia (PTFI), yang 51 persen sahamnya telah dikuasai Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan, MIND ID. Saat ini, pabrik tersebut dalam tahap uji coba (commissioning) di Wilayah Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

"Mulai 1 Juli ke depan, pabrik Freeport akan mengolah konsentrat tembaga dari Timika di Gresik. Dalam satu tahun, pabrik ini akan menghasilkan 60 ton emas murni, 400 ribu ton katoda tembaga, dan berbagai produk turunan lainnya," kata Bahlil dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Islam As Syafi'iyah, Bekasi, beberapa waktu lalu, dikutip Selasa (18/6).

Nilai investasi mencapai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 48 triliun. Bahlil memperkirakan pabrik tersebut mulai beroperasi pada awal Juli tahun ini.

Nantinya, tak hanya di Gresik, Jawa Timur, Freeport Indonesia juga diminta untuk membangun smelter di Timika, Papua, dekat dengan lokasi tambang Freeport di Tembagapura.

Permintaan pembangunan smelter baru di Timika itu seiring dengan rencana pemerintah yang akan menambah jumlah saham di PTFI yang saat ini 51 persen, naik menjadi 61 persen pada tahun 2041 mendatang, seperti dikutip dari CNBC.

Bahlil menilai, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi yang dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan di masa mendatang.

Populer

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

UPDATE

Bahas Revisi UU Polri, Bob Hasan Singgung Antinomi Hukum

Sabtu, 29 Juni 2024 | 19:54

Jenderal Sigit Pimpin Kenaikan Pangkat 31 Pati Polri

Sabtu, 29 Juni 2024 | 19:28

DPRD Muara Enim Usulkan Pergantian Ahmad Rizali

Sabtu, 29 Juni 2024 | 19:07

Contoh Ridwan Kamil, Demokrat Tantang Anies Baswedan Gabung Parpol

Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:33

Komunitas UGM Pelopori Polmas untuk Kawasan Pendidikan

Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:03

Dokter Forensik Sumy Hastry Purwanti Naik Pangkat Brigjen

Sabtu, 29 Juni 2024 | 18:03

Nikson Nababan Unggul Versi Survei TBRC

Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:52

PAN Rekomendasikan Meki Nawipa dan Deinas Geley Maju Pilgub Papua Tengah

Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:40

Harga BBM Bersubsidi Dipastikan Stabil Selama Bulan Juli

Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:29

Dirjen IKPM: IKN Diharapkan jadi Katalis Pertumbuhan Pusat Ekonomi Baru

Sabtu, 29 Juni 2024 | 17:17

Selengkapnya