Berita

Mantan Caleg PDIP, Harun Masiku/Net

Politik

Takut Tangkap Hasto dan Harun Masiku, GNK: KPK Masih Perlu Dipertahankan?

SELASA, 18 JUNI 2024 | 07:34 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Berlarutnya kasus Harun Masiku yang diduga melibatkan elite Parpol penguasa, Hasto Kristiyanto, bukti bahwa lembaga super body KPK tak lebih sebagai lembaga politis yang tidak diperlukan lagi keberadaannya dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yang melibatkan elite penyelenggara negara.

Sindiran itu disampaikan inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syukur Ali Hamdi Al Hamid, saat dikonfirmasi terkait pernyataan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, yang berharap Harun Masiku segera ditangkap, beberapa waktu lalu.

Habib Syakur mendesak agar Pemerintahan Jokowi maupun Pemerintahan Prabowo segera mempersiapkan jaksa karir yang berintegritas, menjadi calon jaksa agung mendatang, menangani kasus-kasus korupsi besar yang merugikan keuangan negara.

Ulama asal Malang itu menilai, keberadaan Kejaksaan Agung yang berintegritas dan tidak terpolitisasi sangat penting dalam penegakkan hukum tanpa pandang bulu.

Karut marut permasalahan hukum saat ini diakibatkan demoralisasi lembaga hukum dan tersandera kepentingan elite politik kekuasaan dan mafia hukum.

“Pencalonan jaksa agung harus dari jenjang karir yang tegas dan bukan dari pensiunan jaksa,” tutur Habib Syakur, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (18/6).

Menurutnya, saat ini publik sangat mengapresiasi keberanian Kejaksaan Agung menangani kasus korupsi timah yang merugikan negara ratusan triliun, di sisi lain publik juga melihat ketakutan KPK menangani kasus Harun Masiku, karena melibatkan elite politik dari partai penguasa.

Sebab itu Habib Syakur mendorong pemerintah dan DPR melakukan evaluasi atas keberadaan KPK yang takut menangkap Harun Masiku, dan diduga melibatkan Hasto Kristiyanto.

“Kami minta terus dilakukan penguatan Kejaksaan Agung untuk menyelamatkan keuangan negara, pemerintah dan DPR harus menguatkan Kejaksaan melalui revisi UU Kejaksaan, agar lebih super body, dan sebaiknya KPK dibubarkan,” tutupnya.


Populer

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Apindo: Wajar Ada Restrukturisasi TikTok-Tokopedia Pascamerger

Kamis, 04 Juli 2024 | 03:59

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

Rapat Pimpinan MPR RI dengan Presiden Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 | 16:37

Jenderal Sigit Layak Apresiasi Kapolda Sumbar

Jumat, 05 Juli 2024 | 09:00

Tokoh Pemuda Maluku Ingatkan SKK Migas Segera Tuntaskan LNG Abadi Masela dan Blok Seram

Senin, 01 Juli 2024 | 01:34

PP Muhammadiyah Tegaskan Belum Ada Keputusan Terkait Jatah IUP Tambang

Jumat, 28 Juni 2024 | 06:28

UPDATE

3 Kader Internal Disiapkan Gerindra jadi Cawabup

Minggu, 07 Juli 2024 | 07:58

KPK: Rita Widyasari Terima Gratifikasi 5 Dolar AS per Metrik Ton Batubara

Minggu, 07 Juli 2024 | 07:50

Menag: Jadikan Semangat Hijrah untuk Berkontribusi bagi Bangsa

Minggu, 07 Juli 2024 | 07:24

Data Warga di KBB Dicatut Oknum Calon Perseorangan

Minggu, 07 Juli 2024 | 06:24

Bikin Pedri Cedera, Toni Kroos: Maafkan Saya

Minggu, 07 Juli 2024 | 05:57

Pemerintah Siapkan 3 Strategi Boyong ASN ke IKN

Minggu, 07 Juli 2024 | 05:36

Ketidakseriusan Pantarlih Bisa Menyebabkan Ketidakadilan pada Pilkada 2024

Minggu, 07 Juli 2024 | 05:15

Niat Sambut Besan, Anggota DPRD Lamteng Malah Tembak Warga hingga Tewas

Minggu, 07 Juli 2024 | 04:59

Manokwari Selatan Diguncang Gempa Magnitudo 4,2

Minggu, 07 Juli 2024 | 04:38

13.055 TPS Disiapkan KPU Sumsel untuk Pilkada 2024

Minggu, 07 Juli 2024 | 04:21

Selengkapnya