Berita

Tentara Israel/Net

Dunia

Kematian Delapan Tentara Israel Persulit Upaya Gencatan Senjata

MINGGU, 16 JUNI 2024 | 09:09 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Di tengah pertempuran sengit di dalam dan sekitar Rafah, Gaza, pasukan militer Israel (IDF) melaporkan bahwa delapan personilnya telah tewas selama menjalankan tugas di zona konflik tersebut.

Hasil penyelidikan awal IDF menyebut sebuah konvoi kendaraan lapis baja terkena ledakan sekitar pukul 5.15 pagi waktu setempat dalam operasi militer di lokasi yang diduga markas persembunyian Hamas di Tel al-Sultan.

“Menurut informasi yang kami dapatkan saat ini, salah satu kendaraan dalam konvoi tersebut terlibat dalam ledakan yang tampaknya disebabkan oleh alat peledak yang ditanam di area tersebut atau akibat tembakan rudal anti-tank,” ungkap Juru Bicara IDF Daniel Hagari, seperti dimuat News Daily pada Minggu (16/6).

Sementara itu, sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya telah menyergap konvoi lapis baja dan membunuh sejumlah tentara di lokasi yang disebutkan IDF.

Kematian para tentara tersebut mungkin memperumit situasi politik yang dihadapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Terlebih baru-baru ini mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz memilih mundur dari kabinet darurat karena menilai kebijakan Netanyahu tidak membawa kemajuan pada pengembalian sandera.

Puluhan ribu warga Israel berkumpul di Tel Aviv pada Sabtu (15/6) dalam protes mingguan terbaru yang dilakukan oleh keluarga dan pendukung sandera yang masih ditahan oleh Hamas. Mereka menuntut gencatan senjata untuk membawa mereka pulang.

Dalam pernyataan video di hari yang sama, Netanyahu mengatakan tidak ada alternatif lain selain tetap berpegang pada tujuan perang untuk mengalahkan Hamas dan membawa kembali para sandera.

Sayap bersenjata Jihad Islam Brigade al-Quds mengatakan pada hari Sabtu (15/6) bahwa Israel hanya bisa mendapatkan kembali sandera di Gaza jika mereka mengakhiri perang dan menarik pasukan dari daerah kantong tersebut.

Jihad Islam adalah sekutu kecil Hamas, yang memimpin kerusuhan di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan lebih dari 250 orang disandera.

Lebih dari 100 sandera diyakini masih disandera di Gaza, meskipun setidaknya 40 orang telah dinyatakan tewas secara in absentia oleh otoritas Israel.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Pengusaha Kecewa UMP Naik 6,5 Persen, APINDO Peringatkan Risiko PHK

Sabtu, 30 November 2024 | 13:54

Upah Naik Turunkan Kriminal

Sabtu, 30 November 2024 | 13:39

Tiongkok Ancam Ambil Tindakan jika AS Makin Keras Soal Ekspor Chip

Sabtu, 30 November 2024 | 13:37

Pakar Sarankan Pemerintah Prabowo Jalankan 5 Prinsip Ekonomi Hijau Syariah

Sabtu, 30 November 2024 | 13:14

Harga Emas Dunia Jatuh Hingga 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 30 November 2024 | 13:01

100 Warga Gaza Tewas dalam Tiga Hari Serangan Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 12:42

PPATK: 80 Persen Pemain Judol Transaksi di Bawah Rp100 Ribu

Sabtu, 30 November 2024 | 12:35

BOT: Ekonomi Membaik pada Oktober, Dipicu Sektor Pariwisata dan Ekspor

Sabtu, 30 November 2024 | 12:28

OJK Cabut Izin Usaha Bank BPRS Kota Juang Perseroda Aceh, Gara-gara Ini

Sabtu, 30 November 2024 | 12:19

Ternyata Ini Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024

Sabtu, 30 November 2024 | 12:06

Selengkapnya