Ilustrasi titik panas pemicu karhutla/Dok BPBA
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hotspot (titik panas) di beberapa wilayah Aceh. Dalam pantauan BMKG, Sabtu (15/6)sejumlah titik panas mulai terlihat di beberapa wilayah.
"Terdapat 10 wilayah yang terpantau titik panas," ujar Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, Faqih Musyaffa, kepada Kantor Berita RMOLAceh, di Banda Aceh, Sabtu (15/6).
Adapun daerah-daerah yang terpantau memiliki titik panas adalah Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar. Selain itu, titik panas juga terdeteksi di Pidie bagian utara, Bireun bagian utara, Lhokseumawe, dan Aceh Utara.
Titik panas juga terpantau di Aceh Timur bagian utara dan Langsa. Hal yang sama juga terjadi di Aceh Tamiang bagian utara dan sekitarnya.
Faqih menjelaskan, berdasarkan prakiraan BMKG, 10 wilayah tersebut memiliki tingkat potensi sangat tinggi untuk terjadi kebakaran hutan atau lahan. Hal tersebut ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan mudah terbakar di lapisan atas permukaan tanah dengan kategori sangat mudah terbakar.
Untuk itu, Faqih mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati saat menggunakan bahan-bahan yang mengandung api. Karena, hal tersebut dapat menyebabkan kebakaran, terutama di hutan dan lahan.
"Kami meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dalam penggunaan api yang dapat menyebabkan kebakaran," ujarnya.
Faqih juga meminta masyarakat untuk selalu memantau informasi lebih lanjut mengenai informasi terkini terkait cuaca, iklim, gempa bumi, maupun tsunami. Hal ini dilakukan agar warga selalu siaga terhadap potensi bencana.