Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Indef Prediksi Melemahnya Rupiah Terhadap Dolar Tidak Dalam Waktu Singkat

SABTU, 15 JUNI 2024 | 17:23 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang anjlok di angka Rp 16,486,50 dampaknya akan terjadi dalam waktu yang tidak sebentar.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, kondisi tersebut tidak lepas dari penetapan suku bunga acuan The Fed.

"Menguatnya Dolar ini dipengaruhi oleh arah bunga acuan The Fed yang kemungkinan belum segera turun, bahkan diprediksi hanya akan turun sekali dalam tahun ini, sehingga bunga di AS masih akan tinggi," kata Eko Listiyanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/6).

The Fed alias The Federal Reserve System sendiri merupakan bank sentral Amerika Serikat.

Lanjut Eko, dampak melemahnya Rupiah di domestik, adanya urgensi dalam mempersiapkan strategi anggaran yang sangat dibutuhkan untuk pembiayaan utang.

"Di mana strategi besar anggaran masih seputar antisipasi besarnya subsidi energi, bansos, program-program peningkatan kesejahteraan," katanya.

Saat ini, lanjutnya, tidak ada akselerasi belanja modal untuk mengarah pada penurunan ICOR atau penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah output yang akan membuat efisiensi dalam investasi dan bisnis di Indonesia untuk membuat perekonomian lebih produktif.

"Akibatnya, Rupiah cenderung melemah kena sentiment bunga AS dan strategi fiskal RAPBN 2025 yang bertumpu pada pelebaran defisit," sambungnya.

Di sisi kain, bagi masyarakat dalam menyikapi melemahnya Rupiah saat ini, Eko menyarankan agar kurangi konsumsi produk impor. Sebaliknya, belanjakan untuk konsumsi dalam negeri seperti UMKM.

"Kalau tips saya kurangi konsumsi produk impor, alihkan pada beli produk dalam negeri yang tidak terekspose pelemahan Rupiah," demikian Eko.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya