Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rupiah Anjlok ke Rp16.412, Ekonom: Banyak Investor yang Realokasi ke Negara Lain

SABTU, 15 JUNI 2024 | 10:33 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus anjlok diyakini terjadi karena para investor mengalihkan investasinya ke pasar saham negara lain.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual memprediksi bahwa investor telah merealokasi ke negara yang valuasinya lebih menarik seperti Jepang, dan negara lainnya.

 "Ada sentimen negatif di pasar modal. Investor saham banyak yang realokasi ke pasar saham negara lain yang valuasinya menarik spt China, India dan Jepang," kata David kepada Kantor Berita Politik RMOL, pada Sabtu (15/6).

Hal tersebut dikatakan David setelah mata uang rupiah anjlok ke posisi Rp16.412 per dolar AS pada penutupan perdaganagan Jumat (14/6).

Mata uang Garuda tersebut ditutup merosot 142 poin, atau melemah 0,87 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

David meyakini, kondisi itu terjadi lantaran indeks dolar AS yang cenderung menguat usai The Fed menahan suku bunganya, dan mengumumkan pemangkasan suku bunga yang hanya terjadi satu kali tahun ini.

Ketua The Fed, Jerome Powell sendiri mengatakan keputusan itu diambil setelah mereka melihat inflasi AS yang masih terus berlanjut, meski telah sedikit mereda.

"Sikap kebijakan kami dapat terus berlanjut selama (inflasi) masih terus berlanjut. Kami mempunyai pasar tenaga kerja yang kuat dan bagus. Kami pikir kami telah membuat kemajuan dalam hal stabilitas harga. Kami sempat bertanya apakah sikap kebijakan kami sudah tepat? Dan menurut kami ya, ini sudah tepat," tuturnya beberapa waktu lalu.

Hal tersebut membuat bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25-5,50 persen pada Rabu (12/6), setelah pertemuan selama dua hari, sehingga dolar AS terus menggulung mata uang negara lain, termasuk Indonesia.

Di sisi lain, David memprediksi bahwa rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.000-Rp16.500 per dolar AS dalam jangkar pendek ini.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya