Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 pada Jumat (14/6)/YouTube Sekretariat Presiden
Di tengah ketidakpastian perekonomian global, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan pentingnya memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
Hal tersebut dikatakan Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2024 di Istana Negara pada Jumat (14/6).
"Ke depan kita perlu terus memperkuat sinergi ini karena kondisi global masih belum ramah dan berbagai tantangan ke depan perlu kita hadapi dengan upaya dan sinergi yang berkelanjutan," kata Perry, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Kesinambungan sendiri, kata Perry merupakan hal yang penting untuk mengendalikan inflasi di masa depan, serta untuk memitigasi risiko kenaikan harga pangan dan energi, akibat konflik geopolitik global.
Selain itu, adanya ketidakpastian pasar keuangan global, dan permasalahan struktural lainnya seperti produktivitas, efisiensi, distribusi, dan integrasi data pangan yang dianggap dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Oleh karena itu, kami mohon arahan Bapak Presiden dalam Rakornas kali ini dengan tema pengamanan produksi dan peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga," jelas Perry.
Meski demikian, Perry menegaskan situasi perekonomian Indonesia masih dalam kondisi baik, yang terlihat dari pertumbuhannya yang mampu tumbuh 5,11 persen dan inflasi 2,84 persen. Ia juga mengatakan bahwa ke depannya inflasi masih akan tetap terjaga di kisaran target pemerintah
"Kami memperkirakan inflasi pada sisa tahun 2024 ini dan tahun 2025 akan tetap terkendali rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus 1 persen," kata Perry.