Berita

Stasiun pengisian daya/Net

Otomotif

Harga Mahal dan Kurangnya Stasiun Pengisian, Alasan Warga AS Enggan Beli Mobil Listrik

JUMAT, 14 JUNI 2024 | 15:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebagian besar masyarakat Amerika Serikat mengaku masih enggan untuk menggunakan kendaraan listrik. Harga yang tinggi dan kurangnya stasiun pengisian daya menjadi alasan utama mereka.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research dan Energy Policy Institute di University of Chicago, sekitar 4 dari 10 orang dewasa AS mengatakan mereka setidaknya akan membeli kendaraan listrik saat mereka membeli mobil lagi, sementara 46 lainnya mengatakan tidak terlalu mungkin atau tidak mungkin sama sekali untuk membelinya.

Jajak pendapat terhadap 6.265 orang dewasa tersebut juga menemukan bahwa hanya 13 persen orang dewasa AS mengatakan bahwa mereka atau seseorang di rumah mereka memiliki atau menyewa mobil hibrida gas, dan hanya 9 persen yang memiliki atau menyewa kendaraan listrik.


Hasil tersebut, yang serupa dengan jajak pendapat AP-NORC tahun lalu, menunjukkan bahwa rencana Presiden Joe Biden untuk secara dramatis meningkatkan penjualan kendaraan listrik tidak terlalu disukai warga AS.

Jajak pendapat menemukan bahwa, orang-orang muda lebih terbuka untuk membeli kendaraan listrik dibandingkan orang dewasa yang lebih tua.

"Lebih dari separuh penduduk berusia di bawah 45 tahun mengatakan bahwa mereka setidaknya agak mempertimbangkan pembelian kendaraan listrik. Sekitar 32 persen dari mereka yang berusia di atas 45 tahun cenderung membeli kendaraan listrik," menurut jajak pendapat tersebut, dikutip dari AP, Jumat (14/6)

Sementara sekitar setengah orang dewasa di Amerika menyebut kekhawatiran akan jarak tempuh sebagai alasan utama untuk tidak membeli kendaraan listrik.

Sekitar 4 dari 10 mengatakan bahwa dampak terbesar terhadap kendaraan listrik adalah karena pengisian dayanya terlalu lama atau mereka tidak mengetahui adanya stasiun pengisian umum di dekatnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya