Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Chatbot AI Semakin Populer di Kalangan Guru dan Siswa AS

JUMAT, 14 JUNI 2024 | 14:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Popularitas chatbot kecerdasan buatan (AI) di dunia pendidikan Amerika Serikat terus meningkat, terutama di kalangan siswa dan guru.

Menurut survei nasional kedua yang dilakukan Impact Research untuk Walton Family Foundation, dibandingkan tahun lalu, persentase guru yang mengaku familiar dengan ChatGPT, sebuah chatbot dari OpenAI, meningkat dari 55 persen menjadi 79 persen; di kalangan siswa K-12, angkanya melonjak dari 37 persen menjadi 75 persen.

Survei juga mengungkapkan bahwa, sekitar 75 persen di setiap kelompok siswa, guru, dan orang tua, melaporkan telah menggunakan chatbot AI baik secara pribadi, atau di sekolah atau di tempat kerja, dan sekitar setengah dari setiap kelompok melaporkan menggunakan chatbot AI seminggu sekali atau lebih.


“Ada banyak wacana mengenai peningkatan dan prevalensi AI di bidang pendidikan dan bidang lainnya. Perdebatan ini sering kali tidak melibatkan perspektif pemangku kepentingan utama – orang tua, siswa, dan guru,” kata yayasan tersebut dalam rilisnya, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (14/6).

Selain penggunaan yan semakin meningkat, sebagian besar pendidik, orang tua, dan siswa yang disurvei percaya bahwa AI mempunyai dampak positif terhadap pendidikan dan akan menjadi kunci keberhasilan siswa di masa depan.

Secara keseluruhan, lebih dari 8 dari 10 sampel berpendapat bahwa teknologi dalam pendidikan mempunyai dampak positif. Mayoritas orang lebih khawatir bahwa Amerika bergerak terlalu cepat dalam penggunaan AI dan hal ini akan merugikan lapangan pekerjaan dibandingkan mempertahankan keunggulan kompetitif.

“Meskipun pandangan negatif terhadap AI telah meningkat selama setahun terakhir, siswa, guru, dan orang tua secara umum merasa sangat positif terhadap AI,” kata para peneliti dalam laporan tersebut.

“Secara keseluruhan, mereka melihat manfaat positif teknologi ini di sekolah, terutama jika mereka sendiri yang menggunakannya,” tambah mereka.

Pada saat yang sama, sebagian besar guru K-12, orang tua, dan siswa merasa sekolah mereka tidak berbuat banyak terhadap AI, meskipun AI sudah digunakan secara luas.

Survei mengungkapkan, sebagian besar mengatakan sekolah mereka tidak memiliki kebijakan mengenai hal ini, tidak melakukan apa pun untuk menawarkan pelatihan guru yang diinginkan, dan tidak memenuhi permintaan siswa yang ingin berkarir di pekerjaan yang membutuhkan AI.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya