Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Gara-gara Ini, Harga Tiket Pesawat Domestik Selangit

JUMAT, 14 JUNI 2024 | 09:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mahalnya harga tiket pesawat domestik dipengaruhi oleh harga avtur yang cukup tinggi.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dwi Marhen Yono mengungkapkan, Harga avtur atau BBM, memegang peranan 39,5 persen terhadap tiket pesawat. Di Indonesia, Harga avtur jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.

"Harga avtur kita itu masih belum kompetitif," kata Dwi, di sela pameran pariwisata BBTF ke-10, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, dikutip Jumat (14/6).


Menurutnya, harga avtur di Indonesia masih lebih mahal sebesar Rp4.000 per liter dengan yang berlaku di Singapura, dan sebesar Rp7.000 per liter dengan yang berlaku di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

"Sehingga Presiden melalui Menko Marves (Luhut Binsar Panjaitan) sudah memerintahkan Pertamina untuk evaluasi biar harga avtur itu kompetitif," terangnya.

Dwi menambahkan harga avtur di negara lain yang lebih murah, karena mendapat subsidi dari pemerintah misalnya di Dubai.

"Sedangkan saat ini di tanah air, ada prioritas alokasi subsidi energi untuk bahan bakar minyak (BBM) di luar avtur," tambahnya.

Faktor lain yang mempengaruhi mahalnya harga tiket pesawat domestik adalah karena armada pesawat yang belum sepenuhnya dikerahkan.

Sebelum pandemi Covid-19 ada sekitar 1.200 armada pesawat udara dan saat ini sekitar 800 armada yang baru dikerahkan pascapandemi Covid-10, menurut Dwi.

Operator pesawat udara belum pulih 100 persen untuk mobilisasi armada pesawat udaranya setelah terdampak pandemi.

Sebagai perbandingan, harga tiket pesawat penerbangan langsung rute Jakarta-Kuala Lumpur, yang diakses melalui aplikasi perjalanan, untuk jadwal Kamis 20 Juni mendatang, adalah Rp831.672 menggunakan maskapai berbiaya murah.

Sedangkan harga rute Jakarta-Bali pada tanggal, waktu dan maskapai yang sama, harganya justru lebih mahal yakni mencapai Rp 1.553.447.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya