Berita

Foto: Asia.Nikkei.com

Dunia

Pemimpin G-7 Khawatirkan Overproduksi China

KAMIS, 13 JUNI 2024 | 23:19 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Negara G-7 mengkhawatiran kelebihan produksi yang dialami China yang mendapatkan dukungan dari pemerintah. Kekhawatirkan ini muncul pada pertemuan G-7 di Italia, Kamis (14/6).

Menurut Asia Nikkei, para pemimpin negara-negara tersebut, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Prancis, Inggris, Kanada, dan Italia, juga akan membahas perlawanan pada kontrol ekspor China terhadap mineral-mineral utama, termasuk galium, germanium, dan grafit, serta memperkuat rantai pasokan di tiga negara tersebut. pertemuan hari.

Keamanan ekonomi, dengan latar belakang kelebihan produksi kendaraan listrik (EV) dan panel surya di China, menjadi salah satu agenda.

Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa mengkritik subsidi besar-besaran dan manfaat pajak yang diberikan China karena menciptakan kelebihan kapasitas produksi dan mendistorsi persaingan bebas dan adil di pasar internasional.

Kelebihan produksi telah menyebar ke kendaraan listrik dan panel surya. Pada akhir tahun 2023, Amerika Serikat dan Uni Eropa mengumumkan tindakan balasan.

Meskipun China terus mengirimkan pesan-pesan yang membenarkan kelebihan produksi, G7 akan bersama-sama menolak klaim Tiongkok, dengan menekankan bahwa kelebihan produksi tersebut menghambat tatanan ekonomi internasional dan mengganggu pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang.

Pernyataan para pemimpin sedang diselesaikan untuk mempertimbangkan posisi Jepang, A.S., dan UE, yang sangat menentang produksi berlebih, serta Jerman dan Prancis, yang mengambil sikap lebih hati-hati terhadap Tiongkok, menurut sumber.

Pernyataan tersebut juga diperkirakan akan menyebutkan isu-isu keamanan ekonomi utama, seperti tekanan Tiongkok dan Rusia terhadap negara-negara yang bergantung secara ekonomi, dan ketahanan rantai pasokan mineral-mineral penting. Hal ini juga akan menunjukkan pentingnya melindungi dan mencegah keluarnya teknologi maju, termasuk melalui institusi akademis.

Pernyataan para pemimpin tersebut akan menyerukan solidaritas terhadap Ukraina, yang diinvasi Rusia pada tahun 2022, dan meminta dukungan militer, terutama pertahanan udara. Mereka juga akan setuju untuk membentuk mekanisme pendanaan untuk mendukung Ukraina dengan memanfaatkan pendapatan yang dihasilkan dari aset-aset Rusia yang dibekukan.

Mengenai sanksi terhadap Rusia, pernyataan tersebut akan mengacu pada sanksi lebih lanjut terhadap perusahaan dan individu di negara ketiga, termasuk Tiongkok, yang bekerja sama dengan upaya Rusia untuk menghindari atau mengabaikan pembatasan ekspor.

Langkah tersebut telah dibahas di tengah kecurigaan bahwa China dan negara lain menyediakan pasokan kepada Rusia yang dapat dialihkan untuk keperluan militer. Jepang juga diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru terhadap organisasi negara ketiga, termasuk di Tiongkok, menurut sumber tersebut.

Para pemimpin akan membahas cara menangani risiko yang terkait dengan kecerdasan buatan. Paus Fransiskus, diundang oleh ketua Italia, akan berbicara tentang isu-isu etika terkait AI.

G7 juga akan membahas mekanisme pemantauan yang ditetapkan dalam kode etik perusahaan AI dan pemangku kepentingan lainnya yang disepakati tahun lalu sebagai bagian dari Proses AI Hiroshima yang diprakarsai oleh Perdana Menteri Jepang Kishida.

Para pemimpin akan menyampaikan pemahaman bersama bahwa memastikan pasokan energi yang stabil sangatlah penting, karena permintaan listrik diperkirakan akan meningkat akibat bertambahnya pusat data yang mendukung komputasi AI.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya