Berita

Kota Amsterdam akan dibersihkan dari kamera-kamera pemantau buatan China.

Dunia

Amsterdam akan Dibersihkan dari Kamera Buatan China

KAMIS, 13 JUNI 2024 | 22:11 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pemerintah Amsterdam akan membuang sebanyak 1.280 CCTV buatan China yang selama ini dipasang di kota itu untuk memantau lalulintas dan ruang publik. Langkah ini diambil untuk menghindarkan aksi spionase yang dilakukan China melalui kamera-kamera tersebut.

Penghapusan kamera buatan China ini akan dilakukan secara dalam waktu lima tahun.

Selanjutnya, pemasok kamera diminta untuk menyediakan kamera baru yang tidak dibuat China.

"Kami juga mengirimkan sinyal kuat ke pasar untuk mencari alternatif terhadap sistem kamera Tiongkok,” ujar Anggota Dewan Amsterdam Alexander Scholtes.

Keputusan ini menyusul meningkatnya kekhawatiran bahwa peralatan pengawasan dari perusahaan China dapat mengirimkan gambar ke produsen atau pemerintah di Beijing. Perusahaan China Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. dan Zhejiang Dahua Technology Co. telah dituduh oleh pejabat AS berpartisipasi dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Uyghur di China.

Langkah Amsterdam ini dilakukan setelah tindakan serupa dilakukan oleh pemerintah Inggris dan Australia, yang telah menghapus teknologi pengawasan buatan China dari situs-situs sensitif milik pemerintah dan pertahanan.

Awal tahun ini, Badan Intelijen dan Keamanan Militer Belanda mengungkap kampanye spionase China di negara tersebut yang melibatkan malware tingkat lanjut.

Meskipun penggantian segera semua kamera Tiongkok membutuhkan biaya yang mahal, pemerintah koalisi Amsterdam, termasuk walikota dan anggota dewan, menurut NL Times, berencana untuk menerapkan ketentuan kontrak baru yang mempertimbangkan kriteria hak asasi manusia saat membeli sistem kamera.

Departemen kota sekarang akan mencari alternatif pengganti kamera China, menilai kelayakan dan biaya berdasarkan kasus per kasus, dengan tujuan mengganti semua kamera Tiongkok yang ada saat ini dalam waktu lima tahun.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya