Berita

Ketua komisi I DPR Meutya Hafid menerima kunjungan delegasi Parlemen China di Jakarta, Rabu (12/6)/Ist

Politik

Diungkap Komisi I DPR

Parlemen China Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

KAMIS, 13 JUNI 2024 | 14:46 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Komisi I DPR RI menerima kunjungan delegasi Parlemen China yang turut membahas kemerdekaan Palestina dan proyek kereta cepat.  

Diketahui, delegasi tersebut dipimpin oleh (H.E.) Fu Ziying selaku Wakil Ketua Komite Luar Negeri Parlemen China atau Vice-Chairman of the Foreign Affairs Committee of the National People’s Congress.
 
Dalam kesempatan itu, Ketua komisi I DPR Meutya Hafid menyebut pertemuannya dengan Parlemen China yakni bertujuan untuk meningkatkan hubungan kerja sama antarparlemen.
 

 
“Ya kita sudah punya GKSB atau Grup Kerja Sama Bilateral dengan Tiongkok. Tapi tadi juga dengan komisi luar negerinya ingin punya hubungan baik dengan komisi luar negeri di DPR RI untuk melihat berbagai permasalahan yang mungkin kita punya kesamaan sikap,” ujar Meutya dalam keterangannya yang diterima redaksi, Kamis (13/6).

Terkait kesamaan sikap, Meutya mengaku, di antaranya terkait persoalan Palestina. Dia mengungkapkan baik Indonesia maupun China komitmen memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui two state solution.
 
“Jadi kita sepakat bahwa dalam setiap pertemuan antara parlemen Indonesia dan China kita (terus) memperjuangkan dua hal yang memang sudah menjadi mandat negara di sini maupun di China yaitu two state solution atau Palestina merdeka,” lanjut Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
 
Di samping itu, kerja sama lainnya yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni menyangkut kerja sama pertahanan yang sudah diratifikasi di tahun 2007.
 
“Kita melihat bahwa DCA (Defence Cooperation Agreement) ini perlu ada tindak lanjut yang lebih banyak lagi, ya. Misalnya kerja sama saling belajar, pertukaran pasukan kita untuk meng-upgrade kemampuan dan profesionalitas dari masing-masing TNI kita,” ungkapnya
 
Selain itu, dia mengaku mereka membahas terkait potensi kerja sama infrastruktur seperti kereta cepat. Sebagaimana diketahui Indonesia sedang menjajaki kemungkinan menambah rute kereta cepat dari Jakarta ke Surabaya yang salah satunya melewati rute Jawa Tengah atau Yogyakarta.
 
“Jadi saya rasa ini sedang kita kaji dan kita sampaikan tadi bahwa kalau Indonesia ingin melanjutkan juga asal ada efisiensi anggaran dari pihak yang mudah-mudahan ada kesepakatan antarpemerintah, agar kita juga secara infrastruktur terbantu namun secara anggaran juga tidak terlalu membebani APBN,” tutup Meutya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya