Berita

Tentara Israel/Net

Dunia

Israel Berusaha Gagalkan Gencatan Senjata dan Mengambinghitamkan Hamas

KAMIS, 13 JUNI 2024 | 10:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Proposal gencatan senjata tiga fase yang digariskan Presiden AS, Joe Biden masih belum mendapat respon pasti baik dari Hamas maupun Israel.

Salah satu pejabat Israel anonim yang mengetahui proses mediasi konflik mengatakan Hamas telah mengajukan sejumlah persyaratan tambahan yang akan merombak hal-hal penting dalam proposal tersebut.

Dia menyebut perubahan itu tidak bisa diterima Israel dan menuduh Hamas sebenarnya tidak benar-benar bisa menerima proposal Biden.

Biro Politik Palestina Izzat Al-Rishq menilai Israel tampaknya berusaha menghindari komitmen perjanjian gencatan senjata yang diusulkan, sambil menyalahkan Hamas.

"Hasutan media Israel terhadap usulan Hamas adalah tanda yang jelas dari upaya untuk mengabaikan kewajiban perjanjian ini," ujarnya seperti dimuat Middle East Monitor pada Kamis (13/6).

Dia menegaskan posisi Hamas dan otoritas Palestina dalam menanggapi proposal tersebut. Usulan yang diajukan merupakan keinginan rakyat dan demi upaya perdamaian.

"Respons kami sejalan dengan tuntutan dan perlawanan masyarakat kami, sehingga membuka jalan bagi perjanjian yang komprehensif," tegasnya.

Amerika Serikat mengatakan Israel menerima usulan gencatan senjata. Tetapi hingga kini pemerintah Tel Aviv belum mengumumkannya secara resmi.
 
Israel berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata apapun hingga Hamas dilenyapkan.

Pada Senin (10/6), Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi untuk mendukung proposal gencatan senjata Biden.  

Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan pihaknya menyambut resolusi Dewan Keamanan dan siap untuk bernegosiasi mengenai rincian gencatan senjata.

Namun, sumber keamanan Mesir mengatakan Hamas menginginkan jaminan tertulis dari AS untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza sebelum menyetujui proposal tersebut.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Budi Arie Setiadi Ketar-ketir Gegara Dugaan Korupsi PDNS

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:35

Dugaan Korupsi PDNS Kominfo Diusut

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:28

Kader Gerindra Ajak Warga Manfaatkan Mudik Gratis

Sabtu, 15 Maret 2025 | 01:10

Penerima Bansos Minimal 10 Tahun Ber-KTP Jakarta

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:43

Ini Perjalanan Kasus Korupsi Abdul Ghani Kasuba

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:23

Mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba Meninggal Dunia

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:02

Menko Airlangga Luncurkan Program Belanja di Indonesia Aja

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:43

Jokowi Bisa Bernasib Sama seperti Duterte

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:27

Sosok Brigjen Eko Hadi, Reserse yang Dipercaya Jabat Dirtipid Narkoba Bareskrim

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:01

Tak Ada Operasi Yustisi Pendatang di Jakarta Usai Lebaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 23:00

Selengkapnya