Berita

Ilustrasi mobil listrik asal China/Net

Bisnis

Uni Eropa Ikuti Langkah AS Tingkatkan Bea Masuk Mobil Listrik China

KAMIS, 13 JUNI 2024 | 04:23 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Upaya ekspansi mobil listrik asal China ke daratan Eropa tampaknya akan menghadapi tantangan berat. Pasalnya, Uni Eropa bakal mengenakan tarif bea masuk tambahan untuk mobil listrik asal China. Kebijakan ini rencananya berlaku mulai bulan depan.

Kebijakan terbaru ini dikeluarkan Komisi Uni Eropa menyusul langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menaikkan tarif bea masuk hingga empat kali lipat untuk kendaraan listrik asal Negeri Tirai Bambu. Dari sebelumnya 25 persen, kini naik berlipat ganda menjadi 100 persen.

Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga industri otomotif khususnya kendaraan listrik Eropa agar tidak tergerus produk China. Komisi serikat negara Eropa itu akan mengenakan bea masuk tambahan hingga 38,1 persen untuk mobil listrik buatan China.


"Langkah ini (pengenaan bea masuk tambahan) dilakukan ketika produsen mobil Eropa sedang kesulitan karena masuknya mobil listrik berbiaya rendah dari China," tulis Reuters, Rabu (12/6).

Menanggapi rencana tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian mengatakan, pengenaan tarif bea tambahan ini dapat merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan antara China dengan Uni Eropa. Kebijakan ini juga dapat mengganggu stabilitas produksi dan rantai pasokan mobil global.

"China mendesak UE untuk mendukung perdagangan bebas, dan Beijing dengan tegas akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga hak dan kepentingan sahnya," tegasnya.

Namun demikian, para produsen mobil listrik asal China tampaknya tidak terlalu peduli dengan kebijakan tersebut. Sebab para pengusaha otomotif itu sudah memprediksi pengenaan bea masuk tambahan ini.

"Tarif tambahan UE pada dasarnya sesuai dengan ekspektasi kami, rata-rata sekitar 20 persen, yang tidak akan berdampak banyak pada sebagian besar perusahaan China," jelas Sekretaris Jenderal Chinese Passenger Car Association (CPCA), Cui Dongshu.

"Mereka yang mengekspor kendaraan listrik buatan China, termasuk Tesla, Geely, dan BYD, masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Eropa di masa depan," sambungnya.

Presiden AS Joe Biden sebelumnya menerapkan tarif bea masuk yang tinggi untuk produk-produk China pada Selasa (14/5). Hal tersebut diklaim sebagai langkah-langkah untuk melindungi pekerja dan bisnis AS.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya