Berita

Ilustrasi simbol HIV-AIDS/Net

Kesehatan

441 Orang di Banda Aceh Terjangkit HIV-AIDS, Didominasi Usia 20-29 Tahun

RABU, 12 JUNI 2024 | 06:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sebanyak 441 warga di Banda Aceh diketahui terjangkit virus HIV-AIDS. Jumlah tersebut dihitung sejak 2008 hingga Mei 2024.

"Kasus itu terdiri dari 336 kasus HIV dan 105 kasus AIDS. Rata-rata didominasi usia 20-29 tahun," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh, Supriyadi, di Banda Aceh, Selasa (11/6).

Supriyadi menjelaskan, sebagian penderita HIV-AIDS itu bukan warga Banda Aceh. Namun, berdomisili dan menjalani aktivitas sosial serta memanfaatkan fasilitas kesehatan di Kota Banda Aceh.

Supriyadi menyebutkan, HIV-AIDS adalah kondisi serius yang berpotensi mematikan. Bahkan, virus yang dapat menyebabkan AIDS, tahap lanjutan dari infeksi HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan merusak sel-sel yang penting untuk melawan infeksi dan penyakit.

"Masalah HIV-AIDS pada remaja merupakan isu yang penting karena remaja rentan terhadap penularan virus ini," terangnya, dikutip Kantor Berita RMOLAceh, Selasa (11/6).

Dituturkan Supriyadi, terdapat 4 jenis populasi yang berisiko tinggi tertular HIV. Yaitu laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, pekerja seks (pria/wanita), dan pengguna narkoba suntik.

Supriyadi menyebutkan, peningkatan kasus HIV-AIDS di Kota Banda Aceh sejalan dengan meningkatnya populasi kunci LSL.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, kata Supriyadi, sebagian besar kasus positif HIV berasal dari perilaku seksual berisiko di kalangan LSL.

Selain itu, Supriyadi juga menyebutkan pengaruh media sosial yang menampilkan seorang laki-laki berpakaian perempuan sudah dianggap wajar walaupun hanya untuk sekadar konten.

"Namun, akan berpengaruh kepada apa yang dilihat oleh anak-anak remaja untuk ditiru demi mendapatkan follower yang banyak," ujar Supriyadi.

Untuk itu, Supriyadi memperingatkan kondisi tersebut dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan psikologis remaja.

"Awalnya hanya coba-coba, namun kemudian mereka bisa ikut dalam komunitas populasi kunci yang berisiko seperti LSL," tandasnya.

Populer

Politikus Demokrat Usul Legalisasi Judol Buat Tambah Uang Negara

Senin, 17 Juni 2024 | 18:58

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

UPDATE

Ono Surono Resmi Jadi Jagoan Banteng di Pilgub Jabar 2024

Jumat, 28 Juni 2024 | 03:56

Mau Kabur ke Kamboja, Gembong Judi Online Berhasil Diringkus Polisi

Jumat, 28 Juni 2024 | 03:31

Personel Kostrad Borong Hasil Tani Masyarakat di Papua

Jumat, 28 Juni 2024 | 03:13

Terminal LPG Tanjung Sekong Makin “Hijau” Jaga Ketahanan Energi RI

Jumat, 28 Juni 2024 | 02:50

Panja Timah DPR Cari Solusi Atasi Tambang Ilegal di Babel

Jumat, 28 Juni 2024 | 02:30

Cek Stok Beras

Jumat, 28 Juni 2024 | 02:12

IPC TPK Jambi Fasilitasi Pengiriman Pinang Belah ke Bangladesh

Jumat, 28 Juni 2024 | 01:56

26 RUU Tentang Kabupaten/Kota Harus Perhatikan Karakteristik Daerah

Jumat, 28 Juni 2024 | 01:38

Pangdivif 2 Kostrad Terima Brevet Bramasta Yudha

Jumat, 28 Juni 2024 | 01:16

DPR Dukung Program Revitalisasi Laboratorium Badan Karantina

Jumat, 28 Juni 2024 | 00:54

Selengkapnya