Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Semakin Tegang, Korsel Luncurkan Tembakkan Peringatan ke Arah Perbatasan Korut

SELASA, 11 JUNI 2024 | 16:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Militer Korea Selatan meluncurkan tembakan peringatan setelah beberapa tentara Korea Utara terdeteksi melintasi perbatasan yang dilarang.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) pada Selasa (11/6) mengatakan, tentara Korea telah melewati garis demiliterisasi (DMZ) di perbatasan kedua Korea yang dijaga ketat hari Minggu (9/6).

“Beberapa tentara Korea Utara yang bekerja di DMZ di front tengah sempat melintasi Garis Demarkasi Militer,” bunyi pernyataan tersebut, seperti dikutip dari AFP.


Setelah tembakan peringatan dikeluarkan, JCS menyebut para tentara Korea Utara itu mundur dari wilayah terlarang dan hingga kini belum ada pergerakan baru yang mencurigakan.

"Setelah militer kami mengeluarkan siaran peringatan dan tembakan peringatan, mereka mundur ke utara,”  tambahnya.

Peristiwa itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea terkait peluncuran balon sampah yang diterbangkan dari Pyongyang ke wilayah Seoul.

Korea Utara mengatakan balon-balon tersebut merupakan respons terhadap aktivis Korea Selatan yang menerbangkan balon-balon propaganda anti-Kim Jong Un ke arah Pyongyang.

Menanggapi balon sampah tersebut, pemerintah Korea Selatan kemudian menangguhkan perjanjian militer tahun 2018 dan memulai kembali siaran propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan.

Tindakan ini membuat Pyongyang kesal. Tetapi pada Senin (10/6), militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara memasang pengeras suara mereka sendiri.

Korea Utara telah menggunakan pengeras suara di sepanjang perbatasan sejak tahun 1960-an, yang biasanya menyiarkan pujian terhadap keluarga Kim.

Namun Pyongyang menghentikan penggunaannya pada tahun 2018 karena hubungan antara kedua Korea menghangat pada saat itu.

Namun hubungan antara kedua belah pihak telah memburuk selama beberapa tahun terakhir.

Kedua Korea secara teknis masih berperang sejak konflik tahun 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya