Berita

Proses pembentukan LENSA di Restoran Angke MOI, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (10/6)/Ist

Nusantara

Wujudkan Indonesia Emas 2045

Sejumlah Organisasi Perangi Stunting Lewat LENSA

SELASA, 11 JUNI 2024 | 15:30 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Masalah stunting di Indonesia terus menjadi momok yang mengancam visi Indonesia Emas 2045. Kendati pemerintah sudah fokus menangani isu ini, namun gerakan dari civil society juga diperlukan dalam membantu tugas tersebut.

Ketua Kill covid-19 Relief International Service (KRIS) Adharta Ongkosaputra bersama stakeholder lainnya menginisiasi berdirinya Lembaga Edukasi Nasional Stunting Aid (LENSA). Proses pembentukan lembaga ini dilakukan di Restoran Angke MOI, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (10/6).

Sejumlah stakeholder turut hadir, di antaranya Ketua Umum dan Sekjen Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto dan Candra serta Wasekjen INTI Cakra. Kemudian Past District Governor ROTARY International Club, Hidayat Tjokrodjojo dan Roziana Wiguna; dan Ketua umum Yayasan Frans Seda, Stefanus Ginting.

Selanjutnya ada Ketua Dewan Pembina KRIS drg. Magdalena; Bendahara Umum KRIS: Vincent Johan; Ketua Tim Medsos KRIS Dwi Helly; dan Direktur Gizi dan KIA sekaligus Ketua Tim Kerja Percepatan Penurunan Stunting Kementerian Kesehatan dr. Yuni Zahraini

Selain itu, ada juga Anggota Tim Kerja Percepatan Direktorat Gizi dan KIA Kemenkes RI Rian Anggraini; Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Dewi Sibuea; Hubungan Kelembagaan Biofarma dr Evi dan Ir Ilham; Yayasan Universitas Atmadjaja di bawah Prof. Dr. Linus; Rektor Universitas Atmajaya: Prof. Dr. Yuda Turuna; Ketua Yayasan Universitas Tarumanegara: Prof. Dr. Ariawan Gunadi; Ketua Dewan Jamu Nasional dan Penasihat KRIS: Prof. Dr. Daniel Tjen; Dewan Penasihat KRIS: Prof. Dr. Suwandhy Widjaja dan Anggota Dewan Pembina KRIS: Prof. Dr. Nafsiah Mboi

“Kemarin diadakan sebuah pertemuan yang sangat penting, di mana beberapa organisasi besar bersatu padu, sepakat satu hati untuk membantu pemerintah menangani kasus stunting dan berusaha menekan angka stunting serendah mungkin sesuai dengan harapan pemerintah, yakni di bawah 15 persen,” ujar Adharta kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/6).

Hadir juga dalam Diskusi Panel ini, Anggota penasihat utama stunting KRIS: dr. Lie Dharmawan Ph.D. Dia merupakan tokoh fenomenal dokter kapal dan juga calon penerima Hadiah Nobel Kesehatan Dunia.

“Ini merupakan kebanggaan bagi bangsa dan negara Indonesia. Sungguh terlihat semua yang hadir sangat bersemangat. Diawali dengan Presentasi dari PT Biofarma, Perkumpulan INTI (Indonesia Tionghoa), Rotary International Club dan Kementerian Kesehatan RI,” jelasnya.

Menurut Adharta, pertemuan ini sangat penting untuk menyiapkan generasi penerus bangsa Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kami berharap kolaborasi dari berbagai organisasi ini nanti bisa diresmikan atau disahkan sebagai sebuah lembaga oleh Bapak Ir. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan para Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan. Lembaga ini akan menjadi mitra sekaligus perpanjangan tangan pemerintah dalam hal menurunkan angka stunting di Indonesia,” bebernya.

Pada kesempatan ini, kata Adharta, dr. Lie Dharmawan, Ph.D. menceritakan bagaimana pengalamannya dalam menangani stunting melalui Rumah Sakit Apung kapal-kapal.

“Satu keprihatinan yang beliau sampaikan terkait stunting adalah kita hanya fokus pada penanganan pertumbuhan fisik anak-anak (berat dan tinggi badan), tetapi masih abai dalam hal nutrisi untuk perkembangan kecerdasan intelektual,” urainya.

Lanjut dia, para tokoh yang hadir sepakat membentuk wadah penanganan stunting secara bersama sama.

“Sambil menunggu terbentuknya wadah penanganan stunting ini disebutlah nama wadah ini, LENSA atau Lembaga Edukasi Nasional Stunting Aid. Sungguh nama yang bagus, karena lensa juga berarti sudut pandang kamera dan mata hati untuk membantu menangani masalah stunting di negara kita tercinta Indonesia,” jelasnya lagi.

“Mari kita terus berdoa semoga LENSA bisa menjadi sarana kita bersama untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas. Bergabunglah bersama kami, maka dunia akan mendengar,” pungkas Adharta.

Populer

Politikus Demokrat Usul Legalisasi Judol Buat Tambah Uang Negara

Senin, 17 Juni 2024 | 18:58

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Preview Belgia Vs Slovakia: Hati-hati Pancingan Emosi

Senin, 17 Juni 2024 | 16:59

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

UPDATE

Ono Surono Resmi Jadi Jagoan Banteng di Pilgub Jabar 2024

Jumat, 28 Juni 2024 | 03:56

Mau Kabur ke Kamboja, Gembong Judi Online Berhasil Diringkus Polisi

Jumat, 28 Juni 2024 | 03:31

Personel Kostrad Borong Hasil Tani Masyarakat di Papua

Jumat, 28 Juni 2024 | 03:13

Terminal LPG Tanjung Sekong Makin “Hijau” Jaga Ketahanan Energi RI

Jumat, 28 Juni 2024 | 02:50

Panja Timah DPR Cari Solusi Atasi Tambang Ilegal di Babel

Jumat, 28 Juni 2024 | 02:30

Cek Stok Beras

Jumat, 28 Juni 2024 | 02:12

IPC TPK Jambi Fasilitasi Pengiriman Pinang Belah ke Bangladesh

Jumat, 28 Juni 2024 | 01:56

26 RUU Tentang Kabupaten/Kota Harus Perhatikan Karakteristik Daerah

Jumat, 28 Juni 2024 | 01:38

Pangdivif 2 Kostrad Terima Brevet Bramasta Yudha

Jumat, 28 Juni 2024 | 01:16

DPR Dukung Program Revitalisasi Laboratorium Badan Karantina

Jumat, 28 Juni 2024 | 00:54

Selengkapnya