Berita

Anggota kabinet perang Benny Gantz/Net

Dunia

Frustrasi dengan Netanyahu, Benny Gantz Mundur dari Kabinet Perang

SENIN, 10 JUNI 2024 | 11:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Putus asa dengan kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, salah satu anggota kabinet perang Benny Gantz memilih untuk mengundurkan diri pada Minggu (9/6).

Dalam sebuah pernyataan di siaran televisi, Gantz menyampaikan kekecewaan terhadap Netanyahu karena lebih mengutamakan pertimbangan politik pribadinya daripada strategi pascaperang di Jalur Gaza.

“Netanyahu menghalangi kita untuk meraih kemenangan nyata (di Gaza). Itulah sebabnya kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini dengan berat hati, tapi dengan sepenuh hati,” ujarnya, seperti dimuat CNN.

Setelah menyatakan diri keluar dari kabinet darurat, Gantz mendesak Netanyahu untuk mengadakan pemilihan PM baru dalam beberapa bulan mendatang.

"Saya menyerukan kepada Netanyahu, tetapkan tanggal pemilu yang disepakati. Jangan biarkan rakyat kami terkoyak!" tegasnya.

Gantz sebelumnya memberikan tenggat waktu kepada Netanyahu menyusun rencana baru untuk perang melawan Hamas hingga Sabtu (8/6). Jika Gagal, maka dia tidak ragu untuk mundur dari kabinet.

Kendati demikian, rencana pengunduran dirinya ditunda sehari, menyusul berita bahwa pasukan Israel telah menyelamatkan empat sandera dalam sebuah operasi yang menurut para pejabat Gaza menyebabkan lebih dari 270 warga Palestina tewas.

Keluarnya Gantz dari kabinet tampaknya sudah bulat. Pasalnya Netanyahu sudah berusaha membujuk melalui unggahan di platform X, dia meminta Gantz bertahan sampai tujuan utama yakni menghancurkan Hamas tercapai.

"Benny, ini bukan waktunya untuk berpecah. Inilah saatnya untuk menggabungkan kekuatan. Warga Israel, kami akan melanjutkannya sampai kemenangan dan semua tujuan perang tercapai, yang paling penting adalah pembebasan semua sandera kami dan penghancuran Hamas,"  kata Netanyahu kepada Gantz.

Keputusan Gantz tidak menempatkan pemerintahan Netanyahu dalam bahaya langsung karena partainya bukan bagian dari koalisi perdana menteri, yang mempertahankan mayoritas dengan 64 kursi di Knesset.

Namun mereka akan meninggalkan kabinet perang, yang dibentuk empat hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, tanpa perwakilan dari partai mana pun selain Partai Likud pimpinan Netanyahu.

Selain perdana menteri, satu-satunya anggota pemerintahan darurat yang tersisa dengan kekuasaan pengambilan keputusan adalah Menteri Pertahanan Yoav Gallant, juga dari Likud.

Mantan diplomat Israel, di surat kabar Israel Haaretz, Alon Pinkas menilai keluarnya Gantz akan membuat pengambilan keputusan di Israel semakin tidak seimbang.

"Dia (Gantz) bergabung dengan pemerintah empat hari setelah tanggal 7 Oktober untuk menyeimbangkan hubungan dengan kelompok sayap kanan, mencegah pengambilan keputusan yang sembrono,” ujarnya.

Menurut Pinkas, tetap bergabung dalam kabinet perang akan membuat Gantz kehilangan popularitasnya di kalangan masyarakat. Terlebih warga Israel banyak yang mengecam kebijakan perang Netanyahu yang tidak kunjung berhasil membebaskan semua sandera.

“Semakin lama Gantz berada di pemerintahan, Gantz akan semakin lemah. Semakin mirip posisinya dengan posisi perdana menteri, maka ia akan semakin rugi di kedua pihak. Kelompok sayap kanan akan kembali ke negaranya dan kelompok tengah akan mencari pilihan lain," paparnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya