Berita

Jurubicara Hamas Palestina, Abu Obaida/Net

Dunia

Hamas Sambut Proposal Gencatan Senjata dengan Israel

SABTU, 08 JUNI 2024 | 22:04 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemimpin kelompok milisi Hamas Ismail Haniyeh mengatakan akan menerima segala keputusan untuk bisa mengakhiri agresi brutal di Jalur Gaza, Palestina.

"Hamas dan faksi perlawanan akan menangani secara serius dan positif setiap perjanjian yang didasarkan pada penghentian penuh agresi, penarikan total dan pertukaran tahanan," kata Haniyeh melalui Juru Bicara Hamas Abu Obaida, dikutip Middle East Monitor, Sabtu (8/6).

Respons ini menjadi tanda positif dari Hamas untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang terus bergejolak sejak 7 Oktober 2023.


Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya telah mengusulkan proposal gencatan senjata guna menekan serangan Israel di kawasan itu.

Rencana tersebut terdiri dari tiga fase yang mencakup beberapa tindakan kedua pihak. Setiap fase terdiri dari beberapa kesepakatan, seperti penarikan seluruh pasukan Israel, pertukaran sandera dari kedua belah pihak, hingga rekonstruksi ulang Gaza.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pihaknya tidak siap untuk menghentikan perang yang terjadi, dan menilai proposal gencatan senjata Biden tidak akurat.

Menurutnya, tentara akan terus berperang sampai mereka “menghilangkan” kapasitas Hamas untuk memerintah Gaza dan menimbulkan ancaman militer.

Seperti diketahui, proses mediasi untuk mengakhiri konflik itu sendiri sudah diinisiasi oleh beberapa negara seperti Mesir, Qatar, hingga AS. Namun, sejauh ini belum ada kesepakatan gencatan senjata yang terjadi secara permanen di Gaza.

Berbagai upaya dari seluruh pihak juga masih dilakukan guna menekan eskalasi konflik lebih lanjut. Namun Israel belum berniat untuk benar-benar mengakhiri perang tersebut.

Gugatan di Mahkamah Pengadilan Internasional (ICJ) bahkan masih belum cukup untuk menghentikan gempuran Tel Aviv. Sejauh ini, konflik tersebut sudah memasuki bulan ke delapan dan telah menewaskan lebih dari 36.500 warga Palestina.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya