Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Protes Masuk ke Daftar Pelaku Kejahatan Terhadap Anak, Israel: Tentara Kami Paling Bermoral

SABTU, 08 JUNI 2024 | 17:55 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Perserikatan Bangsa Bangsa telah memasukkan Israel ke dalam daftar hitam sebagai negara yang melakukan kekerasan terhadap anak dalam konflik bersenjata.

Dalam laporan tahunan PBB “Children in Armed Conflict", Israel dimasukkan ke dalam lampiran sebagai salah satu negara yang merugikan anak-anak selama konflik bersenjata.

Laporan tersebut akan diserahkan ke Dewan Keamanan PBB pada 14 Juni 2024 mendatang dan secara resmi diterbitkan beberapa waktu setelahnya.

Menurut Jurubicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric langkah tersebut dilakukan untuk memberi teguran kepada Tel Aviv atas perbuatannya yang merugikan.

"Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari kebocoran," katanya, dikutip Aljazeera pada Sabtu (8/6).

Menanggapi hal tersebut, Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengecam keputusan PBB meski sebelumnya ia telah menerima pemberitahuan resmi soal keputusan itu dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

"Ini sungguh keterlaluan dan salah," kata Erdan dalam unggahan video Aljazeera.

"Saya menanggapi keputusan memalukan tersebut dan mengatakan bahwa tentara kami adalah yang paling bermoral di dunia. Satu-satunya yang masuk daftar hitam adalah Sekjen yang memberi insentif dan mendorong terorisme, dimotivasi oleh kebencian terhadap Israel," ungkapnya.

Di sisi lain, pejabat senior Palestina Riad Malki menyambut baik keputusan PBB. Namun ia menilai bahwa langkah itu sedikit terlambat.

"Sekarang, dihadapkan pada bencana di Gaza yang dunia lihat dengan mata telanjang dengan genosida yang secara khusus menargetkan anak-anak dan perempuan, Sekjen PBB tidak lagi punya alasan untuk tidak memasukkan Israel ke dalam daftar hitam," kata Malki dalam sebuah pernyataan.

Menurut kantor media pemerintah Gaza, lebih dari 36.700 warga Palestina tercatat meninggal dunia, termasuk 15.571 anak-anak dalam serangan Israel yang diluncurkan sejak awal Oktober 2023.

Populer

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

UPDATE

Zulkifli Hasan Tiba di Lokasi Rakernas PAN

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:50

Adik Raja Charles Gegar Otak setelah Ditabrak Kuda

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:49

Kedubes Australia dan INA Bermitra untuk Tingkatkan Kerja Sama dan Investasi di Indonesia

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:30

Cerita Indira Soediro Perjuangkan Wasiat Orang Tua

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:24

Gunakan Teknologi AI, Google Translate Tambahkan 110 Bahasa Baru

Sabtu, 29 Juni 2024 | 09:16

Satelit Rusia Hancur Berkeping-keping di Ruang Angkasa, Bikin Panik Astronot ISS

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:54

Terungkap Alasan Sebenarnya Jenderal Militer Bolivia Lakukan Kudeta

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:53

Pakar Ekonomi Khawatir Rupiah Tambah Jebol

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:53

Gerindra Sumut: Radar Pendamping Bobby Nasution Mengarah ke Teguh Santosa

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:40

Pemutusan Hubungan Kerja

Sabtu, 29 Juni 2024 | 08:28

Selengkapnya