Berita

Kulit elektronik yang terinspirasi dari bio dengan struktur 3D yang meniru sinyal mekanis yang ditemukan pada kulit manusia/Net

Kesehatan

Ilmuwan China Ciptakan Kulit Elektronik dengan Struktur seperti Kulit Manusia

SABTU, 08 JUNI 2024 | 13:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tim ilmuwan dari Universitas Tsinghua, China, berhasil menciptakan kulit elektronik pertama dengan struktur 3D yang meniru tiga sinyal mekanis yang ditemukan pada kulit manusia.

Reseptor sensorik di kulit manusia bisa dengan cekatan merasakan kekuatan dan tekanan eksternal. Hal ini berkat adanya distribusi 3D yang rumit.

Melalui peniruan distribusi spasial inilah para peneliti kemudian mengembangkan e-skin yang meniru struktur kulit manusia, dengan menampilkan “epidermis”, “dermis”, dan “jaringan subkutan”.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science baru-baru ini, e-skin ini mampu mencapai decoding dan persepsi secara bersamaan dari tiga sinyal mekanis, seperti tekanan, gesekan dan ketegangan pada tingkat fisik.

“Sepotong kulit elektronik, yang ukurannya sebanding dengan ujung jari telunjuk, dilengkapi dengan 240 sensor logam, masing-masing berukuran dua hingga tiga ratus mikrometer,” kata Zhang Yihui, penulis studi tersebut, seperti dikutip dari CGTN, Sabtu (8/6).

"Pengaturan spasial mereka sangat mirip dengan distribusi sel reseptor sentuhan di dalam kulit manusia,” tambah Zhang.

Sensor tersebut mengumpulkan sinyal yang diproses dengan cermat dan kemudian disempurnakan melalui algoritma pembelajaran mendalam, memungkinkan kulit biomimetik membedakan tekstur dan kontur objek dengan presisi luar biasa.

Menurut penelitian, ini menunjukkan resolusi persepsi posisi tekanan yang luar biasa sekitar 0,1 milimeter, menyaingi sensitivitas kulit manusia asli.

"E-skin memiliki potensi untuk diintegrasikan ke dalam ujung jari robot medis untuk diagnosis dan intervensi tahap awal yang tepat," menurut Zhang.

"Ini juga dapat digunakan sebagai plester untuk menawarkan pemantauan real-time terhadap metrik kesehatan penting, termasuk saturasi oksigen darah dan detak jantung," ujarnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya