Anggota UNRWA yang melihat bangunan sekolah yang hancur akibat gempuran rudal Israel di dekat Kamp Nuseirat pada Kamis, 6 Juni 2024/Net
Serangan udara Israel mengenai sebuah sekolah milik Badan Pengungsi PBB Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza pada Kamis (6/6).
Media lokal menyebut sekolah itu berada di dekat kamp pengungsi Nuseirat, tempat ribuan mengungsi berlindung. Akibatnya 40 warga sipil tewas seketika.
"Para korban termasuk 14 anak-anak dan sembilan wanita meninggal dalam serangan terhadap sebuah sekolah yang dikelola UNRWA," bunyi laporan tersebut seperti dimuat
AFP.Serangan itu juga mengakibatkan 74 pengungsi terluka, termasuk 23 anak-anak dan 18 perempuan.
Sementara itu tentara Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan di sekolah UNRWA, tetapi mereka berdalih serangan dilakukan untuk menghancurkan tempat persembunyian Hamas.
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Hampir 36.600 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 83.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan.