Berita

Mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo/RMOL

Hukum

Pansel Capim KPK harus Jemput Bola Cari Orang Berintegritas

RABU, 05 JUNI 2024 | 23:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Demi menyelamatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar tidak semakin terpuruk, maka diperlukan orang baik dan berintegritas untuk mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas).

Menurut mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo, kondisi KPK yang sekarang mengalami penurunan kepercayaan publik.

Hal itu imbas terjadinya krisis integritas yang dilakukan pimpinan dan pegawai KPK, serta kinerja yang jauh dari memuaskan.

"Maka seharusnya akan banyak orang-orang baik dan berintegritas untuk mendaftar menjadi capim KPK dengan misi menyelamatkan KPK agar tidak semakin terpuruk," kata Yudi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/6).

Oleh karena itu, lanjut mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK ini, siapapun yang sudah memenuhi syarat, baik itu yang pernah berpengalaman memberantas korupsi di KPK maupun tempat lain sebagai mantan pimpinan atau mantan pegawai KPK, akademisi, masyarakat sipil, hingga ASN harus mendaftar.

"Saya yakin bahwa pansel (panitia seleksi) yang diketuai Muhammad Yusuf Ateh yang juga merupakan Kepala BPKP bisa bekerja secara profesional, dan lebih dari itu memahami bahwa jika salah memilih 10 capim KPK yang akan dipilih DPR, maka masa depan pemberantasan korupsi akan semakin ambruk," terang Yudi.

Untuk itu, dia berharap agar pansel capim KPK juga proaktif menjemput bola terhadap orang-orang atau tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni dan kredibel.

"Untuk ikut tes sebagai bukti bahwa pansel bukan hanya sekedar bekerja menyeleksi, tetapi juga mempunyai tanggung jawab moral dalam memilih pimpinan KPK 5 tahun yang akan datang sampai 2029," pungkas Yudi.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya