Berita

Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan/Ist

Publika

Anies Yes, Koalisi Yes

OLEH: TONY ROSYID*
RABU, 05 JUNI 2024 | 09:31 WIB

DPW PKS Jakarta usulkan Anies Baswedan jadi cagub. Kursi PKS di Jakarta ada 18. Tinggal gandengan dengan Nasdem, PKB dan PDIP. Tambahan satu partai saja, itu lebih dari cukup bagi PKS untuk mengusung Anies.

Kenapa DPW PKS Jakarta usung Anies di Pilgub Jakarta? Alasan utamanya karena para pemilih PKS di Jakarta menginginkan Anies jadi gubernur. Ada desakan dari para kader, juga konstituen PKS di Jakarta untuk mengusung Anies.

PKS adalah salah satu partai yang paling konsisten menyuarakan aspirasi konstituennya. Makanya PKS menjadi partai yang sangat solid. Hampir mirip dengan PDIP, mesin politik PKS bekerja dengan sangat disiplin dan militan.

Kalau PDIP merespons rekomendasi dari DPW PKS Jakarta untuk mengusung Anies, maka akan ada duet PKS-PDIP. Sementara Nasdem dan PKB dari awal sudah sepakat untuk mengusung Anies.

Meski dinamika politik terus mengalami perkembangan, khususnya berkaitan dengan adanya koalisi yang sedang dibangun oleh calon penguasa baru, yaitu Prabowo-Gibran.

Bagaimana dengan godaan istana terhadap Nasdem dan PKB? Boleh jadi Nasdem dan PKB diajak gabung ke koalisi Prabowo-Gibran tapi dengan satu syarat "tidak boleh ikut mengusung Anies di Pilgub Jakarta".

Kembali ke PKS, sulit bagi partai dakwah ini untuk mengabaikan aspirasi kader dan konstituennya. PKS beda dengan PPP.

Karena abai terhadap konstituennya, PPP gagal ke Senayan. Karena perolehan suaranya kurang dari empat persen. Ini kali pertama PPP tidak punya satu pun wakilnya di Senayan sejak PPP lahir. Dan, PPP Tamat! PKS nampaknya tidak akan melakukan langkah politik seperti PPP.

Usung Anies, PKS ingin menjadi partai yang selalu mendengar dan merespons aspirasi konstituennya. Ini ciri khas dari PKS. Juga PDIP.

Selain karena aspirasi dari para kader dan konstituen, DPW PKS Jakarta juga punya argumentasi logis mengapa harus usung Anies. Pertama, karena Anies incumbent. Kedua, elektabilitas Anies jauh dari kandidat lainnya. Artinya, peluang Anies untuk menang di Pilgub Jakarta sangat besar.

Jika Nasdem dan PKB gabung ke koalisi istana, apakah PKS tidak ikut serta? Di internal PKS, ada pro dan kontra. Sebagian menginginkan gabung. Sebagian lainnya tetap menghendaki berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi. Sesuatu yang wajar dalam dinamika politik kepartaian.

Jika saja PKS memilih gabung ke istana, ini bukan masalah yang serius. Sebab, Prabowo dan PKS, keduanya punya hubungan emosional dan historis. Dua kali PKS ikut mengusung Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019. Keduanya juga pernah bersama-sama menjadi oposisi, yaitu tahun 2014 hingga 2019, sebelum Prabowo gabung ke Jokowi.

Prabowo juga tidak punya masalah dengan konstituen PKS. Prabowo bukan Jokowi. Konstituen PKS cenderung resisten terhadap Jokowi, tapi tidak kepada Prabowo. Kekecewaan para pemilih PKS atas bergabungnya Prabowo ke Jokowi lebih bersifat temporer.

Maka bagi PKS, bergabung dengan pemerintahan Prabowo tidak akan mengalami resistensi yang besar. Meskipun menjadi oposisi juga bukan pilihan yang buruk. Ikut koalisi atau tetap menjadi oposisi, keduanya adalah pilihan yang sama-sama baik buat PKS.

Dengan begitu, PKS bisa usung Anies di Pilgub Jakarta, sekaligus menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo. Bagi Anies sendiri, ini tidak masalah. Bagi konstituen PKS, ini juga bukan pilihan yang resisten. Namun bagaimana jika bergabung dengan Prabowo mensyaratkan PKS harus meninggalkan Anies, apa yang akan dipilih PKS?

Hanya PKS yang bisa menjawabnya.

*Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa




Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya