Berita

Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob/Net

Dunia

Parlemen Slovenia Setuju Akui Negara Palestina

RABU, 05 JUNI 2024 | 09:03 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah melewati proses pemungutan suara, Parlemen Slovenia akhirnya sepakat untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada Selasa (4/6).

Pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Robert Golob mengajukan rancangan undang-undang pengakuan Palestina ke parlemen untuk mendapatkan persetujuan akhir, yang diperlukan agar keputusan tersebut dapat diterapkan.

Mengutip Associated Press, sebanyak 52 anggota parlemen Slovenia mendukung RUU tersebut, tidak ada satupun yang menolak.

Koalisi berkuasa yang dipimpin oleh PM Golob memegang mayoritas di majelis Slovenia dan pemungutan suara tersebut diperkirakan hanya sekedar formalitas.

Sejak Februari tahun ini, Golob memang telah mengumumkan niat negaranya untuk mengakui Palestina, tetapi baru bisa terealisasi baru-baru ini.

"Pada saat itu, penilaiannya adalah waktunya belum tepat. Kami memperingatkan bahwa kami, Eropa, memiliki kewajiban untuk bertindak," ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

Golob juga menyinggung kemerdekaan Slovenia dari bekas Yugoslavia pada tahun 1991 dalam pidatonya di parlemen.

“Kami, orang Slovenia, telah memimpikan hak ini selama 1.000 tahun. Kami mendapatkannya 33 tahun lalu. Sayangnya, bangsa Palestina belum mendapatkan hak tersebut," kata dia.

Golob mengatakan, Slovenia pertama kali memulai proses pengakuan pada awal Mei, namun pihaknya menunggu sampai situasi perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza membaik.

Kendati demikian, melihat kondisi yang semakin memburuk karena invasi Israel di Rafah, akhirnya Golob mempercepat proses tersebut.

Partai oposisi utama Slovenia, Partai Demokrat Slovenia, menentang pengakuan tersebut. Partai sayap kanan telah menuntut referendum mengenai masalah yang akan menunda pemungutan suara tersebut, tetapi kemudian membatalkannya.

Keputusan Slovenia diambil beberapa hari setelah Spanyol, Norwegia dan Irlandia mengakui negara Palestina, yang dikutuk oleh Israel.

Sebelumnya hanya tujuh anggota dari 27 negara Uni Eropa yang secara resmi mengakui negara Palestina.

Lima di antaranya adalah negara-negara bekas blok Timur yang mengumumkan pengakuannya pada tahun 1988, seperti halnya Siprus, sebelum bergabung dengan UE. Pengakuan Swedia datang pada tahun 2014.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

UPDATE

Mentan Sudah Buat Blue Print Ketahanan Pangan era Prabowo

Sabtu, 28 September 2024 | 16:04

Tim Ekonomi Prabowo Harus Punya Orientasi Kemajuan

Sabtu, 28 September 2024 | 15:44

Rusuh, Diskusi Kebangsaan Din Syamsudin Dkk Diobrak-Abrik Preman

Sabtu, 28 September 2024 | 15:29

Ribuan Calon Buyer dari 107 Negara Bakal Hadiri Trade Expo Indonesia 2024

Sabtu, 28 September 2024 | 14:57

Pengurus IKA Unpad Jakarta Dilantik, Ini Susunannya

Sabtu, 28 September 2024 | 14:39

Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Hilirisasi Industri dan Smelter

Sabtu, 28 September 2024 | 14:23

Trailer Ballerina Dirilis, Siap Ulang Sukses John Wick

Sabtu, 28 September 2024 | 14:00

Arinal Tidak Pakai Atribut PDIP di Rakerdasus DPD Lampung

Sabtu, 28 September 2024 | 13:51

OJK Terapkan Konsep Fair Trade untuk Industri Perbankan yang Adil dan Berkelanjutan

Sabtu, 28 September 2024 | 13:28

PSMTI Janji Kawal Visi Ketahanan Pangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 28 September 2024 | 13:23

Selengkapnya