Kaesang Pangarep dan Anies Baswedan/Net
Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 bakal diikuti Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Bahkan, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu membuka peluang berduet dengan petahana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos menilai, seloroh Kaesang dalam satu momen beberapa waktu lalu membuka peluang berduet dengan Anies.
"Kaesang berseloroh jika maju di Pilkada Jakarta mau berpasangan dengan Anies, hanya saja Aniesnya mau atau tidak kata dia. Secara komunikasi politik, apa yang disampaikan Kaesang itu realistis dan punya argumentasi politiknya," ujar Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/6).
Dia menjelaskan, dari segi elektoral Kaesang punya PSI yang memperoleh 8 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
"PSI memiliki 8 kursi di DPRD Jakarta, artinya rekomendasinya pasti menentukan pencalonan Gubernur dan Wakil gubernur di Pilkada Jakarta ke depan. Ketika partainya sendiri mengusung ketua umumnya tentu adalah hal yang wajar, termasuk jika punya proposal pengajuan duet dengan Anies Baswedan," tuturnya.
"PSI sudah punya modal 8 kursi, tinggal butuh 12 kursi lagi dari partai koalisi yg lain untuk bisa mengusung duet Anies dan KAESANG ini. Apalagi jika sekiranya PKS dan Nasdem tiba-tiba setuju dengan proposal duet Anies-Kaesang, tentu semakin nyatalah duet ini," sambung lulusan S2 Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu.
Lebih lanjut, sosok yang kerap disapa Biran itu memperkirakan komposisi Anies-Kaesang punya dampak positif bagi perpolitikan lokal Jakarta dan termasuk nasional.
"Duet Anies-Kaesang juga memiliki banyak dampak positif, yakni rekonsiliasi politik antara gerbong Anies dan gerbong Jokowi plus Prabowo pasca Pilpres 2024 dan pasca Pilkada Jakarta 2017 lalu, demikian Biran menambahkan.