Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva/Net
Ketegangan hubungan diplomatik semakin meningkat setelah Brasil menarik duta besarnya dari Israel.
Sumber diplomatik yang dikutip AFP pada Kamis (30/5), menyebut penarikan Duta Besar Brasil Frederico Meyer terjadi setelah penghinaan yang didapatkannya dari pejabat Israel.
Diceritakan bahwa Meyer diminta untuk menghadiri pertemuan di pusat peringatan Holocaust Yad Vashem di Yerusalem. Di sana, Meyer ditegur secara terbuka dalam bahasa Ibrani tanpa kehadiran penerjemah.
"Penghinaan yang dialami Meyer berkontribusi pada penarikan permanennya," ungkap sumber tersebut.
Sumber menambahkan bahwa Meyer tidak akan kembali ke Israel dan tidak ada rencana segera untuk menggantikannya.
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva telah menunjuk Meyer sebagai wakil Brazil pada Konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa, menurut kantor berita resmi hari Rabu (29/5).
Brasil sekarang akan diwakili di Israel oleh diplomat Fabio Farias.
Kementerian luar negeri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka belum menerima pemberitahuan resmi mengenai masalah ini.
"Farias akan dipanggil ke kementerian luar negeri besok untuk pertemuan mengenai masalah ini," kata kementerian tersebut.
Perang Gaza yang telah berlangsung hampir delapan bulan ini telah memperburuk hubungan diplomatik Israel dengan beberapa negara, termasuk Brazil.
Presiden Lula Februari lalu menuduh pemerintah Israel melakukan genosida dan mendukung upaya Afrika Selatan menyeret Tel Aviv ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Israel bereaksi dengan marah dan menyatakan pemimpin Brasil itu persona non grata, atau orang yang ditolak masuk ke wilayah Tel Aviv.