Berita

nggota Komisi VII DPR Mulyanto/Ist

Politik

DPR Minta Penjualan Pertalite Tidak Dikurangi

SELASA, 28 MEI 2024 | 13:56 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pertamina diminta tidak menahan dan mengurangi kuota BBM jenis Pertalite di berbagai wilayah. Pasalnya itu merupakan penugasan negara kepada perusahaan pelat merah tersebut.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menanggapi maraknya laporan masyarakat.
 
“Pertamina harus patuh pada isi Perpres pendistribusian BBM dan tidak boleh menentukan sendiri kebijakan pengurangan kuota distribusi BBM penugasan itu kepada masyarakat,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (28/5).


"Sampai hari ini Perpres itu masih berlaku sebagai acuan utama bagi Pertamina menyediakan dan mendistribusikan BBM penugasan yaitu Pertalite," tambahnya.

Mulyanto menjelaskan Pertalite adalan jenis BBM penugasan, dimana Pemerintah menugaskan kepada Pertamina untuk mendistribusikannya dengan harga, kuota dan wilayah distribusi tertentu.

“Jadi Pertamina, sebagai operator, wajib melayani penjualan BBM jenis Pertalite dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena tidak ada perubahan aturan terkait distribusi BBM penugasan tersebut. Bukan malah membenarkan tindakan para SPBU yang mbalelo yang tidak menjual Pertalite,” tegas politikus PKS tersebut.

"Jadi pihak Pertamina dan SPBU tidak boleh seenaknya secara sepihak menolak untuk mendistribusikan BBM penugasan ini. Jangan mbalelo atas penugasan ini. Kalau mbalelo, lebih baik dicabut saja izinnya,” tegasnya lagi.

Mulyanto menyebut saat ini regulasi untuk pembatasan distribusi Pertalite masih sama. Jadi jangankan untuk menghapus BBM jenis Pertalite, untuk membatasi atau mengurangi jumlah distribusinya saja tidak boleh.

"Tidak ada kebijakan Pemerintah untuk menghapus BBM jenis Pertalite ini dan menggantinya dengan Pertamax Green.  Regulasi terkait pembatasan distribusi BBM bersubsidi saja, belum terbit. Jadi Pertamina sebagai operator, jangan mendahului Pemerintah sebagai regulator, dengan tidak mendistribusikan Pertalite, BBM dalam penugasan,” imbuhnya.

Dia menduga cara Pertamina menahan-nahan Pertalite seperti ini, persis sama dengan saat ketika akan dilakukan penghapusan Premium sebelumnya. Masyarakat sudah membaca trik itu.

"Ini akal-akalan Pertamina, tidak elegan dan tidak terbuka. Masyarakat sudah mencium trik ini," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya