Berita

Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani/Net

Politik

Soal "Gantian Posisi Ketum", Megawati Sedang Cek Ombak

SELASA, 28 MEI 2024 | 07:36 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, diyakini ingin melihat respon elite, pimpinan daerah, kader, hingga akar rumput, saat menyatakan "gantian jadi Ketum" yang ditujukan pada Puan Maharani, di Forum Rakernas V.

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, mengatakan, apa yang disampaikan Megawati sesungguhnya simbol politik.

"Kita tahu PDIP memiliki nilai khusus, karena dipimpin trah Soekarno. Megawati tentu berpikir, bahwa regenerasi adalah keniscayaan yang harus terjadi, dalam hal ini kursi ketua Umum," kata Kang Tamil, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/5).

Menurutnya, menjadi kekuatan tersendiri saat pengganti Megawati juga berasal dari trahnya Soekarno. Untuk itu perlu dikaji, apakah orang yang akan menggantikan dapat diterima seluruh unsur di partai, atau sebaliknya.

"Kalau saya lihat, Munas (Kongres) PDIP akan dilaksanakan April 2025, candaan Megawati kemarin itu dalam politik disebut sebagai test the water atau cek ombak. Dengan menyebutkan nama Puan Maharani, Mega ingin tahu bagaimana respon elite, kader di tingkat pimpinan daerah, serta akar rumput," jelas Kang Tamil.

Akademisi Universitas Dian Nusantara itu melihat Megawati sangat berhati-hati memberikan tongkat estafet kepemimpinan kepada siapapun penerusnya.

"Kenapa? Di satu sisi, kekuatan utama PDIP tercipta lewat perjalanan politik dengan Jokowi, yang hari ini rontok. Itu kekalahan PDIP di Pilpres 2024. Nah, tentu Megawati tidak ingin sembrono, tak mau langkahnya membawa kerontokan lagi. Itu yang membuat dia berhati-hati. Makanya perlu cek ombak," urai Kang Tamil.

Apa yang disampaikan Megawati merupakan sebuah keniscayaan, bahwa kursi Ketum PDIP sudah diniatkan untuk diestafetkan kepada Puan.

"Tapi apakah itu mendapatkan dukungan dari elite, pimpinan daerah, kader dan pemilih PDIP, itu yang sedang dilihat, kemudian jadi bahan pertimbangan utama," pungkas Kang Tamil.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya