Berita

Presiden World Uyghur Congress, Dolkun Isa/Rep

Dunia

Presiden World Uyghur Congress Dilaporkan Atas Dugaan Pelecehan Seksual

SENIN, 27 MEI 2024 | 18:14 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

World Uyghur Congress yang rutin membela isu HAM Uyghur, mengejutkan publik setelah pentolannya diduga melakukan pelecehan seksual. Dolkun Isa yang kini menjabat sebagai Presiden World Uyghur Congress dilaporkan melakukan kekerasan seksual secara verbal terhadap beberapa wanita.

World Uyghur Congress adalah organisasi yang memperjuangkan demokrasi, HAM dan kebebasan bagi masyarakat Uyghur. Organisasi tersebut mendapat dukungan dan pembiayaan dari National Endowment for Democracy (NED) Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan NOTUS, laman berita milik Allbritton Journalism Institute yang merupakan organisasi pendidikan jurnalis independen berbasis di Washington, salah seorang korban pelecehan bernama Esma Gün, seorang mahasiswi Turki-Belgia yang saat itu berusia 22 tahun, memberikan tangkapan layar percakapannya sebagai bukti bagaimana Dolkun melakukan pelecehan seksual terhadapnya pada 2021.

"Aku ingin menciummu," tulis Dolkun.

Sekalipun Esma mencoba mengalihkan pembicaraan pada topik lain, Dolkun tetap mengatakan bahwa ia ingin menciumnya dan tidak akan membiarkannya pergi.

“Jika tidak, Aku akan senang sekali jika engkau yang menciumku dan engkau selalu ada dalam pikiranku," rayu Dolkun.

Esma menjawab ingin mengajak temannya jika hendak bertemu. Namun Dolkun memintanya untuk datang sendirian saja.

"Apakah kamu memberi tahu teman-temanmu bahwa kita sering komunikasi begini?" tanya Dolkun.

Sebelum wawancaranya dengan NOTUS, Esma enggan menceritakan pelecehan seksual yang dilakukan Dolkun itu kepada orang lain, termasuk mengadu kepada World Uyghur Congress.

"Saya tidak mau orang-orang tahu bahwa pemimpinnya adalah orang seperti itu," tutur Esma, seperti dikutip redaksi dari Notus, Senin (27/5)

Selain itu, NOTUS juga mewawancarai dua korban lainnya dan meminta untuk dirahasiakan namanya karena khawatir akan keselamatannya, juga bercerita mengenai rayuan seksual Dolkun terhadap mereka.

Berkenaan dengan viralnya pemberitaan tersebut, Pada 12 Mei lalu, Dolkun melalui akun X miliknya (@Dolkun_Isa) merilis permintaan maaf dan mengaku salah kepada yang telah merasa dirugikan atas kiriman pesannya.

Kepada masyarakat yang kecewa atas perilakunya, Dolkun juga menyampaikan permintaan maaf. Dolkun menyebut, menjadi presiden World Uyghur Congress adalah pekerjaan yang penuh dengan tekanan dan mempunyai tanggung jawab yang besar.

Namun, kata Dolkun, itu juga tidak bisa menjadi pembenaran baginya untuk mengirimkan pesan yang membuat orang lain tidak nyaman. Dolkun juga mengajak bertemu orang-orang yang merasa tidak nyaman dengan kiriman pesannya untuk "mendiskusikan secara terbuka dan menemukan solusi bersama."

Selain Dolkun Isa, NOTUS juga menyampaikan bahwa Pejuang Uyghur lainnya bernama Nury Turkel yang kini menjabat ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF) sekaligus board directors Uyghur Human Rights Project (UHRP).

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya