Berita

Peluncuran program Multicultural Dialogue and Capacity Building for Palestine: Peace Building Lab, Being a Change Agent atau disingkat “Palestine Peacebuilding Lab.”/RMOL

Politik

Muhammadiyah Luncurkan Program Palestine Peacebuilding Lab untuk Dorong Perdamaian

SENIN, 27 MEI 2024 | 14:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah, didukung Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu), meluncurkan program teranyar untuk mendorong perdamaian di Palestina.

Program ini dinamai Multicultural Dialogue and Capacity Building for Palestine: Peace Building Lab, Being a Change Agent, atau disingkat “Palestine Peacebuilding Lab.”

LHKI Muhammadiyah bekerjasama dengan beberapa NGO nonprofit lokal yang berdomisili di Palestina, dengan mitra utama Witness-Shahid Center yang berfokus pada hak asasi warga, kesetaraan gender, dan keadilan sosial-ekonomi.

"Program Binadamai Muhammadiyah untuk Palestina ini memfasilitasi kampanye/advokasi melalui storytelling, peningkatan kapasitas kaum muda dan perempuan Palestina dalam bidang dialog multikultural nirkekerasan dan diplomasi binadamai," tulis keterangan resmi LHKI Muhammadiyah yang diterima redaksi, Senin (27/5).

Program Palestina Peacebuilding Lab merupakan strategi kebudayaan untuk melengkapi strategi advokasi, kampanye global, pembangunan masyarakat, dan diplomasi bagi penyelesaian perang Israel-Palestina.

Tujuan-tujuan utama program ini adalah memperjuangkan pemberdayaan dan inklusi kaum muda sebagai katalis transformasi konflik, dan memperkuat keamanan manusia (human security) bagi pengungsi dan korban perang khususnya dari Gaza.

Penerima manfaat antara lain mencakup korban perang dan genosida Israel di Gaza, pengungsi Gaza, kaum muda dan perempuan sebagai aktivis perubahan maupun sebagai korban yang terkena dampak konflik, serta penyandang disabilitas di Tepi Barat bagian utara.

Program inovatif Palestine Peacebuilding Lab ini dipimpin Yayah Khisbiyah. Sementara sebagai pelindung Prof Haedar Nashir dan Prof Abdul Mu'ti, serta pengarah Prof.Syafig Mughni dan Dr Imam Addarugutni.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya