Berita

Para menteri luar negeri dari Mesir, Qatar, Yordania, dan Arab Saudi melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris pada Jumat (24/5)/Net

Dunia

Bahas Upaya Penghentian Perang di Gaza, Diplomat Negara Arab Bertemu Presiden Prancis

SABTU, 25 MEI 2024 | 23:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Para menteri luar negeri dari Mesir, Qatar, Yordania, dan Arab Saudi melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris pada Jumat (24/5).

Dalam pertemuan tersebut, para pejabat tinggi itu membahas langkah-langkah untuk menghentikan perang di Jalur Gaza.

Mengutip Anadolu Agency, Sabtu (25/5), Jurubicara Kementerian Luar Negeri Mesir Ahmed Abu Zeid mengatakan bahwa para diplomat Arab telah berdiskusi dengan Macron mengenai tindakan yang perlu dilakukan untuk menghentikan perang Israel di Gaza.

“Pembicaraan juga fokus pada mempertahankan pengiriman bantuan tanpa hambatan (ke Gaza), serta mendorong jalur politik ke depan berdasarkan solusi dua negara,” kata Zeid dalam pernyataannya.

Pembicaraan tersebut terjadi setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan serangan militernya di Rafah.

Namun, Israel dilaporkan tetap melanjutkan serangan brutalnya di Gaza meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Sejak perang meletus pada Oktober 2023 lalu, lebih dari 35.850 warga Palestina tercatat meninggal dunia di Jalur Gaza, dengan hampir 80.300 lainnya mengalami luka-luka

Perang yang terus berkecamuk itu telah menyebabkan sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang terhambat.

Menurut pernyataan Kepresidenan Mesir, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Amerika, Joe Biden, baru-baru ini telah melakukan panggilan telepon sepakat untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom Israel.

Seperti diketahui perbatasan penting Rafah dengan Mesir telah ditutup sejak Israel merebut wilayah Gaza ketika mereka memulai invasi Rafah pada 6 Mei lalu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya