Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berpidato di depan Kongres pada 3 Maret 2015/Net
Di tengah perang yang berkecamuk di Jalur Gaza, Amerika Serikat tanpa ragu mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpidato di sesi gabungan Kongres.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Mike Johnson membenarkan adanya undangan tersebut dalam acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Israel di Museum Gedung Nasional pada Kamis (24/5).
“Malam ini, saya dengan senang hati mengumumkan hal lain kepada Anda: bahwa kami akan segera menjadi tuan rumah bagi Perdana Menteri Netanyahu di Capitol untuk sesi gabungan Kongres,” kata Johnson, seperti dimuat
NBC. “Ini akan menjadi saat yang tepat dan, menurut saya, merupakan bentuk dukungan yang sangat kuat kepada pemerintah Israel di saat mereka paling membutuhkan,” tambahnya.
Netanyahu diperkirakan akan menerima undangan tersebut.
Johnson mengatakan dia akan mengundang Netanyahu ke DPR terlepas dari apakah Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, menyetujui undangan bersama tersebut atau tidak.
Ketua DPR AS itu mengaku telah memberi Schumer tenggat waktu untuk menandatangani surat bersama yang mengundang Netanyahu ke sesi gabungan Kongres.
Maret lalu, Schumer menolak permintaan Netanyahu untuk berbicara di Senat Partai Demokrat. Schumer juga menyampaikan pidato berapi-api yang mengecam Netanyahu dan menyerukan pemilu baru di Israel.
Presiden Joe Biden kemudian memuji pidato Schumer, dengan mengatakan bahwa AS prihatin dengan kebijakan Netanyahu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Biden semakin mempertajam kritiknya terhadap cara Israel menangani perang tersebut. Dia juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan Netanyahu di Jalur Gaza adalah sebuah kesalahan.