Berita

Dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia, Wildan Hakim/Ist

Politik

Komisi VI DPR Diminta Cepat Atasi Masalah Indofarma

KAMIS, 23 MEI 2024 | 16:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Intervensi Komisi VI DPR dianggap sangat diperlukan agar penanganan masalah di anak usaha PT Indofarma Tbk dapat segera tuntas.

Menurut pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim, Komisi VI DPR RI perlu segera memanggil Direksi dan Komisaris PT Indofarma Global Medika, anak usaha PT Indofarma guna mengusut masalah tunggakan pembayaran gaji karyawan.

Namun bukan hanya memintai keterangan saja, DPR juga harus memberikan rekomendasi yang konkret terhadap permasalahan yang ada.

"Direksi Biofarma dan Menteri Negara BUMN Erick Thohir bisa juga dihadirkan agar masalah ini segera terurai," kata Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/5).

Wildan menilai, selaku perusahaan publik yang ada penyertaan modal pemerintah di dalamnya, Komisi VI DPR berhak memanggil Direksi dan Komisaris PT Indofarma Global Medika guna meminta keterangan secara terperinci.

"Informasi dari Kementerian BUMN, gaji untuk karyawan Indofarma sudah dibayar dengan dana dari Biofarma selaku perusahaan induk. Kalau mau clear, Direksi Biofarma juga harus dimintai keterangan," tutur Wildan.

Dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, intervensi Komisi VI DPR diperlukan agar penanganan masalah tersebut segera tuntas. Mengingat tunggakan pembayaran gajinya mencapai Rp470 miliar.

Apabila masalah ini bisa terurai, maka Komisi VI DPR berkontribusi nyata terhadap nasib karyawan perusahaan BUMN tersebut.

"Tentunya Komisi VI DPR tidak hanya meminta keterangan. Namun harus memberikan rekomendasi yang konkret kepada Direksi dan Komisaris IGM agar bisa segera membenahi kondisi internalnya. Semisal dengan pengurangan besaran gaji dan insentif, restrukturisasi model bisnis, dan penggantian pimpinan unit," pungkas Wildan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya