Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rencana Merger Citilink dan Pelita Air Ditargetkan Rampung Sebelum Oktober 2024

KAMIS, 23 MEI 2024 | 12:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Maskapai Citilink dan Pelita Air berencana merger dengan proses yang ditargetkan rampung sebelum Oktober 2024 mendatang.

Hal tersebut dikatakan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, setelah Garuda resmi masuk ke PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney.

Menurut Irfan, nantinya proses tersebut mayoritas akan diwakili oleh pihak Garuda, sebagai pemilik Citilink.


"Citilink owned (dimiliki) 100 persen oleh Garuda. Jadi diskusi soal merger lebih banyak nanti diwakili oleh Garuda didampingi oleh Citilink," katanya dalam konferensi pers di Menara Garuda Indonesia, Tangerang, baru-baru ini, dikutip Kamis (23/5).

"Dengan pendekatan inklusi industri penerbangan ke dalam InJourney, pada dasarnya menyatakan secara implisit bahwa nanti Garuda, Citilink, dan Pelita will be owned by InJourney," lanjutnya.

Saat ini, proses integrasi itu kata Irfan masih dalam proses diskusi, di mana terdapat banyak hal yang tengah dipertimbangkan seperti aspek hukum, ekuitas Garuda yang masih negatif, jumlah pesawat, harga tiket, dan rencana Kementerian BUMN dan InJourney ke depannya terhadap industri penerbangan.

Selain itu, kepemilikan Pelita Air oleh PT Pertamina (Persero) Tbk dan bisnis maskapai tersebut yang bukan hanya penerbangan terjadwal juga masih didiskusikan oleh kedua belah pihak.

"Ini juga perlu jadi bahan diskusi karena inisiatif-inisiatif yang dilakukan mesti ada persetujuan Pertamina," jelasnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sendiri sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa setelah merger itu, maskapai Garuda akan tetap ada. Sementara Citilink dan Pelita Air akan digabung menjadi satu.

"Garudanya tetap sendiri, Citilink dan Pelita (dilebur), karena Garudanya kan sudah bagus. Citilink dan Pelitanya kita lebur,"kata Erick beberapa waktu lalu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya