Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Transaksi Dagang RI Tanpa Dolar AS Capai Rp47 T, Meningkat Hingga 166 Persen

KAMIS, 23 MEI 2024 | 11:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Transaksi dengan mata uang lokal antar negara atau Local Currency Settlement (LCS) tercatat mencapai 2,95 miliar dolar AS (Rp47 triliun), atau meningkat 166 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan catatan transaksi itu dihimpun pada periode Januari-April 2024.

"LCS sampai April ini masih menarik dan terus naik dan bahkan kalau kita lihat ytd Januari-April ini sudah mencapai 2,95 miliar dolar AS dan ini peningkatannya 166 persen," kata Destry dalam konferensi pers Rabu (22/5).

Menurut keterangan Destry, peningkatan tersebut tidak hanya terjadi pada transaksi saja, melainkan jumlah pelaku yang menggunakan mata uang lokal yang juga tercatat berkembang pesat dari 2,602 menjadi 3.750 pelaku.

Dengan kondisi ini, diharapkan nilai tukar rupiah bisa terus stabil dan terjaga, karena, LCS sendiri menjadi salah satu instrumen yang digunakan BI untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Ini berbagai upaya yang dilakukan BI bagaimana kita bisa terus tarik dana asing untuk perkuat stabilitas nilai tukar rupiah," jelas Destry.

Seperti diketahui, LCS sendiri merupakan penyelesaian transaksi bilateral antara dua negara, dengan tidak menggunakan dolar, tetapi dilakukan dalam mata uang masing-masing negara di mana setelmen transaksinya dilakukan di dalam yurisdiksi wilayah negaranya sendiri.

Sebagai contoh penyelesaian transaksi perdagangan Indonesia dan Jepang dapat dilakukan dalam mata uang rupiah, namun setelmen transaksi rupiah tersebut tetap dilakukan di Indonesia.

Berdasarkan data BI, sejauh ini Indonesia sudah bekerja sama dalam melakukan transaksi menggunakan LCS dengan Malaysia, Thailand, Jepang dan China. Sementara Singapura dan Korea Selatan saat ini masih dalam tahap pembahasan rencana.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya