Berita

Aripay (dua kanan) bersama para pembicara pada Diskusi Politik di Medan/RMOL

Politik

Aripay Tambunan: Pemilu jadi Brutal Karena Mengedepankan Uang

RABU, 22 MEI 2024 | 20:41 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pendapat banyak kalangan yang menyebut pemilu 2024 menjadi pemilu yang sangat ‘brutal’ tidak sepenuhnya diamini oleh politisi Partai Gerindra Sumatera Utara, Aripay Tambunan. Menurutnya anggapan itu hanya disampaikan oleh pihak yang menempatkan uang sebagai faktor utama untuk meyakinkan dirinya akan menang.

“Main di pemilu banyak faktor yang haru diperhatikan. Politik menjadi kesannya brutal kalau faktor uang yang dikedepankan,” katanya saat berbicara pada kegiatan Dialog Pasca Pemilu ‘Menuju Keseimbangan Politik Baru’ di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti Medan, Selasa (21/5) malam.

Sosok yang terpilih pada Pemilu Legislatif 2024 untuk DPRD Sumatera Utara ini mengaku dirinya tidak pernah menempatkan faktor uang sebagai yang terdepan ketika ingin bermain dalam pemilu. Hal itu berkaca dari pengalamannya bahwa, masyarakat akan tetap melihat ketokohan seseorang untuk menjatuhkan pilihan kepadanya.


“Jujur uang memang dibutuhkan, tapi pengalaman saya membangun jejaring dan relasi itu sangat penting. Itu menjadi pengalaman yang sudah saya rasakan, saya mengedepankan faktor itu di depan. Makanya kalau orang bilang habis miliaran rupiah untuk maju pileg 2024 tingkat DPRD Sumut, kalau saya tidak menyentuh angka itu, tapi syukur alhamdulillah saya mendapat amanah dari warga,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Aripay bercerita mengenai pengalamannya dalam berbagai perhelatan politik termasuk saat dia maju di pilkada Labuhanbatu Utara. Ia mengakui jika masyarakat menjadi sangat getol mempertanyakan berapa uang yang dapat paslon berikan ke mereka. Menurut Aripay hal itulah yang terkesan brutal.

“Maka dari itu saya katakan bahwa, sistem politik kita memang akan sangat bermasalah dengan sistem ekonomi masyarakat, sehingga terciptalah situasi itu. Maka dari itu, saya kira ada yang harus dikoreksi untuk mengubah itu. Apakah sistem politik yang lebih dahulu diubah atau ekonomi dulu yang diperbaiki. Tapi intinya sistem politik ini memang harus dievaluasi,” pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya